Lintas Kepri

Infromasi

Sampah di Pulau Penyengat Dapat Perhatian Khusus Kemenpar RI

Apr 14, 2019
Wako Tanjungpinang (tengah) bersama Lokot Ahmad Enda (kanan) dan Tendi Nuralam (kiri)
Wako Tanjungpinang (tengah) bersama Lokot Ahmad Enda (kanan) dan Tendi Nuralam (kiri)
Wako Tanjungpinang (tengah) bersama Lokot Ahmad Enda (kanan) dan Tendi Nuralam (kiri)

LintasKepri.com, Jakarta – Tumpukan sampah yang mengotori Pulau Penyengat mendapat perhatian khusus dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI).

Mereka khawatir tumpukan sampah itu akan merusak citra pulau itu sebagai destinasi tujuan wisata di Kota Tanjungpinang. Kemenpar meminta Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang mengatasi persoalan ini.

“Kami prihatin dengan persoalan sampah ini. Ketika kita sampai di Pulau Penyengat diperlihatkan oleh sampah yang berserakan. Risih rasanya,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Kemenpar RI Lokot Enda Ahmad, Jumat kemarin.

Untuk mengatasi persoalan sampah ini, Pemko sebenarnya menggandeng BUMN yang memiliki dana CSR seperti Pelindo, BI, Angkasa Pura dan lainnya seperti dilakukan daerah lain yang menjadi tujuan wisata seperti Belitung, Pulau Seribu dan lainnya.

Lokot menilai, Belitung sudah berhasil mengatasi persoalan sampah. Kata dia Tanjungpinang perlu belajar ke daerah itu.

Ditempat terpisah, Kabid Destinasi dan Pemasaran Wisata Disbudpar Tanjungpinang Maswito, mengatakan, tahun ini Pelindo Tanjungpinang melalui dana CSRnya akan membangun bak sampah di Pulau Penyengat.

“Ini adalah bentuk kepedulian dari BUMN untuk mengatasi persoalan sampah di pulau tersebut,” katanya.

Maswito menjelaskan, untuk pembangunan tong sampah tersebut, Pelindo sudah mensosialisasikan ke masyarakat di Pulau Penyengat.

“Responya cukup positif,” singkatnya.

Menanggapi hal ini, Walikota Tanjungpinang Syahrul, mengaku prihatin dengan persoalan sampah di Pulau Penyengat. Berbagai upaya dan himbauan sudah dilakukan untuk mengatasi persoalan ini, namun hasilnya belum maksimal.

“Sampah yang berserakan di Pulau Penyengat itu kebanyakan kiriman dari Tanjungpinang yang terbawah arus bila air pasang. Saya akan sampaikan ke BLH dan Perkim untuk membicarakan persoalan ini. Bagaimana pun sampah kini sudah menjadi musuh bersama,” tegas ayah sapaan akrab Walikota Tanjungpinang ini.

(***)

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *