Lintas Kepri

Infromasi

Gedung DPRD Tpi yang Dulu Megah dan Mewah, Kini Memperihatinkan

Okt 18, 2015
Plafon di kamar kecil gedung DPRD Tanjungpinang sudah lapuk, sehingga warna berubah menjadi kehitam-hitaman akibat rembesan air hujan dari atap bangunan yang bocor.Plafon di kamar kecil gedung DPRD Tanjungpinang sudah lapuk, sehingga warna berubah menjadi kehitam-hitaman akibat rembesan air hujan dari atap bangunan yang bocor.
Plafon di kamar kecil gedung DPRD Tanjungpinang sudah lapuk, sehingga warna berubah menjadi kehitam-hitaman akibat rembesan air hujan dari atap bangunan yang bocor.
Plafon di kamar kecil gedung DPRD Tanjungpinang sudah lapuk, sehingga warna berubah menjadi kehitam-hitaman akibat rembesan air hujan dari atap bangunan yang bocor.

Tanjungpinang, Lintaskepri.com – Kusam dan suram seperti rumah tak bertuan, itulah gambaran gedung DPRD Kota Tanjungpinang, di Senggarang. Gedung megah dan mewah yang dibangun dengan miliaran rupiah uang rakyat juga bocor dan beberapa dinding catnya mulai mengelupas.

Beberapa kaca jendela dilantai dua juga ada yang pecah. Kemudian loteng yang terbuat dari asbes, ada yang bolong, akibat atap bangunan tersebut banyak yang bocor.

Lebih parahnya, plafon di kamar kecil (toilet, red) sudah lapuk sehingga warna berubah menjadi kehitam-hitaman akibat rembesan air hujan dari atap bangunan yang bocor. Selanjutnya, Air Conditioner (AC) yang berfungsi sebagai pendingin ruangan juga sudah banyak yang berkarat. Padahal dana yang dianggarkan pemerintah kota Tanjungpinang untuk perawatan bangunan gedung dewan tersebut mencapai ratusan juta Rupiah.

Yang menjadi pertanyaan disejumlah masyarakat yang hadir di acara sidang istimewa yang digelar DPRD kota Tanjungpinang, Sabtu (17/10).”Kemana raibnya dana perawatan gedung dewan tersebut?,” heran sumber yang enggan disebutkan namanya.

Terkait dengan hal diatas, hingga berita ini diungah, Sekretaris  DPRD Kota Tanjungpinang, Abdul Kadir Ibrahim, belum berhasil dijumpai guna konfirmasi dan klarifikasi.

Bahkan usai rapat paripurna, Akib sapaan Abdul Kadir Ibrahim langsung “ngacir”, sehingga timbul kesan, seolah-olah enggan dijumpai wartawan untuk dikonfirmasi.(Aliasar)

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *