Tanjungpinang, LintasKepri.com – Bermodalkan Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Darmayanti (39) warga Tanjung Balai Karimun, penderita tumor otak harus berjuang menghadapi penyakit ganas yang dideritanya.
Pasalnya sejauh ini belum ada uluran tangan dari pemerintah setempat untuk biaya pendampingan pasien yang tergolong kurang mampu ini.
“Belum ada bantuan, sehari-hari hanya cukup untuk biaya hidup. Sementara kami harus membeli satu kantong darah seharga Rp250 ribu. Sudah dua kali kami membelinya,” ucap Murni, Ibu pasien di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) tempat Darmayanti dirawat, Sabtu (15/4).
Sejak dari Tanjung Balai Karimun, Murni harus berjuang membiayai perawatan anaknya itu meski bermodalkan Kartu BPJS Kesehatan.
“Sudah 5 bulan, sebelumnya dirujuk ke Rumah Sakit Embung Fatimah Batam. Setelah itu ke RSAL Kota Tanjungpinang,” katanya.
Pasien sendiri, sambung Murni, sudah dioperasi sejak Kamis (13/4) lalu. Akan tetapi dikarenakan pasien kembali mengalami muntah-muntah, dokter menyarankan untuk dilakukan operasi kembali.
“Katanya masih ada darah beku yang tertinggal, kami pun tak tau, dokter bilang katanya mau dioperasi lagi hari ini,” tutupnya.
(Budi Arifin)