Lintas Kepri

Infromasi

Mahasiswa Demo Rektor UMRAH

Agu 15, 2016
Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa UMRAJ di Gedung Rektorat UMRAH, Dompak, Senin (15/8)Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa UMRAJ di Gedung Rektorat UMRAH, Dompak, Senin (15/8)

-Mahasiswa duga ada pejabat kampus slewengkan dana UKT Mahasiswa

Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa UMRAJ di Gedung Rektorat UMRAH, Dompak, Senin (15/8)
Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa UMRAH di Gedung Rektorat UMRAH, Dompak, Senin (15/8)

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Menduga adanya indikasi penyelewengan dana UKT yang dilakukan oleh pejabat UMRAH, puluhan mahasiswa dari berbagai Program Studi di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menggelar aksi Unjuk Rasa (Unras) di halaman gedung Rektorat UMRAH Dompak, Jalan Raja Haji Fisabilillah, Senin (15/8) pukul 14.30 WIB.

Dalam aksinya mahasiswa meminta kepada pihak kampus untuk menjelaskan terkait keberatan masalah pembiayaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa jalur mandiri maupun seleksi Nasional.

“Kami meminta digelarnya ferivikasi ulang terhadap berkas data mahasiswa jalur mandiri, baik Seleksi Nasional Perguruan Tinggi (SBPTN) maupun SBMPTN,” ujar mahasiswa dalam orasinya.

Mereka juga meminta diadakan forum resmi secara terbuka, antara orang tua mahasiswa dengan pihak kampus, untuk menjelaskan tentang kejelasan transparansi UKT di UMRAH, sistem UKT tahun 2013-2014 bagi mahasiswa yang tidak KKN, dan meminta rincian anggaran biaya Kegiatan UMRAH tahun 2013 sampai dengan 2016.

Menyambangi aksi mahasiswa itu, Rektor UMRAH, Profesor Syafsir Ahklus memberikan penjelasan terkait UKT tersebut.

Dikatakannya kepada para Unras, keputusan UKT itu adalah subsidi silang mahasiswa tidak mampu yang kemudian dibantu oleh mahasiswa yang mampu. Katanya, UKT tersebut telah sesuai dengan SOP dan Mengacu pada Keputusan Menristikdikti.

“UKT UMRAH sudah sesuai dengan himbauan Pak Menristekdikti. UKT merupakan upaya mendongkrak Penadapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan UKT UMRAH paling rendah, bila dibandingkan dengan PTN lain,” kata dia.

Tidak hanya Ahklus yang nenjawab pertanyaan para Unras itu. Wakil Rektor II UMRAH, Hery Suryadi juga menjelaskan terkait beban biaya operasional UMRAH menurutnya terbilang tinggi, sementara Pemerintah Provinsi Kepri katanya kurang mensuport salah satu perguruan tinggi Negeri Kepri itu.

“UKT UMRAH sudah benar, tidak ada pelanggaran hukum, karena pembayaran langsung melalui online, tidak ada istilah pungli,” katanya.

Menyimak apa yang disampaikan pejabat UMRAH itu, mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa kemudian membubarkan diri  dengan tertib, dan pulang kerumah masing-masing. (Aji Anugraha).

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *