Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Musim pancaroba yang melanda Kota Tanjungpinang dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan munculnya berbagai penyakit, termasuk yang sering diderita masyarakat yakni Demam Berdarah Dengue (DBD). Virus ini dapat menyerang tubuh jika tidak dicegah sedini mungkin.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, meskipun jumlah kasus DBD fluktuatif, peningkatan masih terdeteksi sejak Juni hingga September 2024. Kasus-kasus tersebut tersebar di beberapa kelurahan dengan tingkat risiko yang berbeda.
“Pada bulan Juni tercatat 45 kasus, Juli 28 kasus, Agustus 21, dan terakhir pada September terdapat 7 kasus,” ungkap Novi Herliana, Kepala Seksi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Senin (30/9/2024).
Beberapa kawasan yang berpotensi tinggi terjangkit DBD di antaranya Kelurahan Pinang Kencana dengan 42 titik, Batu 9, Kampung Baru, Melayu Kota Piring, dan Sei Jang.
Namun, wilayah seperti Tanjungpinang Timur, Kamboja, dan Penyengat masih tergolong aman dari serangan DBD.
Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai langkah untuk menekan penyebaran nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD, termasuk penyemprotan (fogging) dan pembagian obat abate secara gratis di puskesmas.
Oleh karena itu, ia mengimbau di musim cuaca yang tidak menentu saat ini untuk selalu menjaga diri dan menerapkan perilaku hidup sehat 3 M.
“Menguras tempat penampungan air seperti bak mandi atau ember, habis itu menutup rapat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas yang menjadi tempat bersarangnya nyamuk,” imbuhnya. (Mfz)
Editor: Ism