Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Kasus stunting di Kota Tanjungpinang mengalami penurunan pada Oktober 2024. Data terbaru mencatat, jumlah kasus yang sebelumnya sebanyak 330 kini berkurang menjadi 260 kasus.
Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB terus menggencarkan berbagai program untuk menekan angka stunting.
Salah satu langkah konkret adalah pembagian makanan sehat dan bergizi yang di tujukan khususnya bagi wanita, remaja, dan anak-anak.
“Alhamdulillah, sedikit demi sedikit jumlah kasusnya menurun,” ujar Rustam, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Tanjungpinang.
Rustam mengungkapkan, wilayah dengan kasus stunting tertinggi berada di Kelurahan Tanjung Unggat, Kampung Bugis, dan Pinang Kencana.
Meskipun tidak merinci jumlah kasus di tiap kelurahan, ia menyebut persentase kasus stunting di daerah tersebut mencapai 8 persen, lebih tinggi di bandingkan kelurahan lain yang berada di kisaran 3-4 persen.
Faktor utama penyebab stunting yang sering ditemukan di lapangan adalah masalah sanitasi dan ekonomi. Menanggapi hal ini, Pemkot Tanjungpinang meluncurkan program “Sedekah Telur” (Sedulur), yang bertujuan membagikan makanan bergizi kepada masyarakat setiap hari Senin di seluruh kecamatan.
“Kami berharap program ini dapat menekan angka kasus stunting di Tanjungpinang,” jelas Rustam.
Selain fokus pada stunting, Dinas Kesehatan juga memberikan perhatian pada kasus anemia, khususnya pada remaja putri. Guna mencegah peningkatan kasus, Dinkes secara rutin membagikan tablet penambah darah.
“Berdasarkan survei di sekolah-sekolah, kasus anemia pada remaja umumnya ringan, hanya sedikit yang tergolong berat,” tambahnya. (Mfz)
Editor: Ism