Hati-hati Sentuh dan Cium Bayi, Risiko Kesehatan Mengintai

Muhammad Faiz
Hati-hati Sentuh dan Cium Bayi, Risiko Kesehatan yang Mengintai
Dokter Anak dan Remaja di Puskesmas Sei Jang Tanjungpinang, Krisna Elizabeth Hasibuan. Foto: Lintaskepri/Mfz

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Kehadiran bayi selalu menarik perhatian dengan tubuh kecilnya yang menggemaskan. Namun, perilaku mencium dan memegang bayi yang sering dilakukan orang dewasa ternyata bisa menimbulkan risiko serius bagi kesehatan bayi.

Dokter Anak dan Remaja di Puskesmas Sei Jang Tanjungpinang, Krisna Elizabeth Hasibuan, mengungkapkan sistem imunitas bayi belum sepenuhnya berkembang.

Hal ini membuat bayi sangat rentan terhadap bakteri dan virus yang dapat dibawa oleh orang lain.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya membatasi kontak langsung antara bayi dan orang lain, terutama yang bukan orang tua kandung.

“Harusnya orang dewasa sadar kalau bayi itu tidak boleh sembarang di pegang apalagi di cium, dan untuk menghindarinya cukup memberi tahu secara baik baik kepada yang bersangkutan,” jelas Krisna.

Krisna menuturkan bahwa tidak semua anak bayi yang memiliki ketahanan imunitas yang kuat saat berkontak dengan orang dewasa.

Bahkan menurutnya, bisa saja bayi tersebut memiliki imunitas yang kuat dan tahan terhadap virus serta bakteri yang dibawa oleh orang dewasa dan itu tergantung dari pada bayi nya.

Untuk itu, dia mengatakan upaya memperkuat sistem imunitas kekebalan tubuh, bayi biasanya diberikan vaksin imunisasi.

“Seperti Imunisasi lengkap dasar atau tambahan, itu merupakan vaksin yang di suntikkan ke bayi untuk memperoleh kekebalan tubuh si anak,” jelasnya.

Selain itu menjaga pola makanan bergizi yang baik tidak kalah penting diberikan pada si bayi agar imunitas anak tetap terjaga atau bisa juga dilakukan penambahan doping multivitamin.

Krisna juga mengatakan perbedaan perkembangan ketahan tubuh anak anak generasi terdahulu dengan sekarang memang mengalami perbedaan yang signifikan dalam pola asuh.

Hal tersebut dapat dilihat dari pola penerapan perilaku serta perkembangan zaman yang telah berbeda.

“Kalau anak anak dulu itu kan dibiarkan untuk bermain diluar, jadi sistem kekebalan tubuhnya sudah terbangun dengan lingkungan sekitar, sedangkan anak sekarang cenderung lebih suka dirumah bermain gadget dan teknologi lainnya,” ungkapnya.

Kemudian untuk kasus yang sering dialami yang ditangani khususnya pada anak bayi dan remaja ialah penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Menurutnya, ISPA merupakan penyakit yang sering menyerang balita secara keseluruhan, gejala ISPA antara lain seperti batuk, influenza dan demam.

“Hampir setiap hari pasti ada, dan memang sangata rentan menyerang kekebalan tubuh pada anak,” tambanya.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada orang tua untuk selalu menerapkan pola hidup sehat kepada anaknya, agar virus dan bakteri bisa dihindari sedini mungkin.

“Mari kita jaga anak kita, terapkan hidup sehat, selalu diperhatikan gerak gerik anak, apabila ada gejala penyakit langsung diobati dan jangan dibiarkan,” imbaunya.

Sebelumnya viral di media sosial tentang gerakan stop sentuh cium anak orang lain sembarang, postingan tersebut di repost ulang oleh ribuan orang tua.

Dalam postingan itu menyebutkan tentang bahaya menyentuh bayi hingga tips berinteraksi dengan bayi agar bayi tidak terserang berbagai penyakit bakteri dan virus. (Mfz)

Editor: Ism

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *