Batam, Lintaskepri.com – Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun mengingatkan agar rapat koordinasi dan evaluasi yang digelar Dinas Pendidikan Kepri tidak hanya sebatas tulisan di backdrop saja.
Tetapi harus memberikan hasil dan rekomendasi krusial untuk kemajuan dunia pendidikan di Provinsi Kepri, terutama dalam hal memperkuat karakter terhadap peserta didik menghadapi revolusi 4.0 perlu menjadi fokus utama.
Hal itu disampaikan Nurdin saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi dan Evaluasi Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Tahun 2019, Rabu (20/3) di Hotel BCC Batam. Tema yang diangkat “Menguatkan Pendidikan yang Berkarakter dan Bermutu untuk Menghadapi Ravolusi Industri 4.0”.
“Persaingan dunia pendidikan Kepri tidak lagi dari dalam negeri, tetapi dari luar negeri. Kondisi geografis Kepri yang mengharuskan dunia pendidikan kita untuk siap bersaing di dunia internasional. Untuk itu kita perlu persiapkan anak-anak didik Kepri untuk bisa menghadapi revolusi industri 4.0 ini,” tegas Nurdin.
Menurut Nurdin, dunia pendidikan di Kepri perlu difokuskan pada pembentukan karakter, seperti mental anak didik yang kuat, disiplin, tanggung jawab, punya visi, jujur, dan berjiwa enterpreneur.
Karakter-karakter tersebut yang akan menjadi modal dasar anak didik bisa bersaing dalam dunia internasional dan nasional nantinya.
Terutama dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Karakter yang kuat juga membentuk pribadi tangguh peserta didik sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif seiring berjalannya revolusi industri 4.0.
Menurut Nurdin tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0 berupa perubahan dari cara belajar, pola berpikir serta cara bertindak para peserta didik dalam mengembangkan inovasi kreatif di berbagai bidang. Dalam perjalanannya tentu banyak halangan yang dihadapi.
“Tetapi semua itu jangan dijadikan hambatan. Tapi jadikan sebagai tantangan untuk maju. Setiap kesulitan itu pasti ada kemudahan. Pasti ada kegunaannya,” ujar Nurdin.
Terakhir, Nurdin berharap ada kesepakatan dan tekad yang kuat yang dihasilkan dari rapat koordinasi dan evaluasi Dinas Pendidikan Kepri, terutama dalam mempersiapkan peserta didik dan tenaga pendidik dalam menghadapi era digital tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Muhammad Dalli menyebutkan era digital mempunyai banyak ancaman apabila tidak diwaspadai terlebih dahulu.
Menurutnya secara global, era ini dapat menghilangkan sekitar 1 sampai 1,5 juta pekerjaan dalam kurun waktu 10 tahun karena adanya peran pengganti manusia dengan mesin otomatis. Selain itu, 65% murid usia sekolah di dunia akan bekerja pada profesi yang belum pernah ada saat ini.
“Untuk itu tenaga pendidik di era revolusi industri harus meningkatkan pemahaman dalam mengekspresikan diri di bidang literasi media, memahami informasi yang akan dibagikan kepada para peserta didik serta menemukan analisis untuk menyelesaikan permasalahan akademisi literasi digital,” jelasnya.
Harapannya, semua pihak harus meningkatkan kolaborasi dalam orientasi pendidikan mendatang serta mengubah kinerja sistem pendidikan yang dapat mengembangkan kualitas pola pikir pelajar dan penguatan digitalisasi pendidikan yang berbasis aplikasi.
Rakor dan evaluasi Disdik merupakan program besar tahunan dinas pendidikan, dan juga menjadi agenda utama dalam realisasi pelaksanaan kegiatan APBD setiap tahunnya. Dalam rakor tahun ini, diantara agenda yang akan menjadi pembicaraan penting diantaranya Pelaksanaan Ujian Nasional TP. 2018/2019, Penyusunan Kalender Pendidikan TP. 2019/2020, PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), Kelompok Pengawas dan Persekolahan SMA/SMK dan SLB.
Turut hadir pada acara tersebut, Anggota DPRD Kepri Yusrizal, Asnah, Saptono Mustakim, dan Burhanuddin Nur, Ombudsman Kepri Lagat Siagian, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Kepri dan tenaga pendidik.