Jimny 5 Pintu di Banderol Pedagang Hingga Puluhan Juta, Begini Komentar Suzuki

Avatar
Jimny 5 Pintu di Bandrol Pedagang Hingga Puluhan Juta, Begini Komentar Suzuki
Suzuki Jimny 5 Pintu (Foto : Istimewa)

Lintaskepri.com, Jakarta – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) buka suara soal harga Jimny 5 pintu yang dikerek pedagang di pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2024. Mereka memastikan, nominal jual yang disarankan masih sama seperti saat peluncuran produk.

Sebagai catatan, Suzuki Jimny 5 pintu dibanderol Rp 462 jutaan hingga Rp 472 jutaan saat peluncuran. Namun, tak semua tenaga penjual menjadikan angka tersebut sebagai acuan. Bahkan, mereka mematoknya hingga Rp 520-530 jutaan.

Harold Donnel selaku Direktur Pemasaran PT SIS mengatakan, permintaan Jimny 5 pintu mengalami ‘ledakan besar’ sesaat setelah diluncurkan. Sementara, ketersediaan unitnya belum sebanding dengan permintaan tersebut.

Baca Juga :

Batik Air Malaysia Terbang ke Batam, Dorong Ekonomi dan Pariwisata

“Dari analisa kami, ini ada kesenjangann antara suplai dan demand, jadi seperti per hari Sabtu itu kita sudah catatkan atau membukukan penjualan di 1.200 unit untuk Jimny 5 pintu. Sehingga dari perbedaan gap antara estimasi suplai dan demand mungkin bisa menyebabkan hal itu terjadi,” ujar Harold saat dimintai konfirmasi.

“Tapi kami sekali lagi menyarankan dengan menggunakan suggestion retail price (harga rekomendasi). Itu perlu diketahui masyarakat umum supaya bisa bijak berdiskusi dengan para jajaran penjual,” tambahnya.

Sementara Randy Murdoko selaku Asst to Dept. Head 4W Sales PT SIS juga menyampaikan pernyataan yang kurang lebih sama dengan Harold. Dia mengatakan, sebagai produsen, pihaknya sudah memberikan harga rekomendasi.

Baca Juga :

Harapan Baru Natuna D-Alpha: Investor Tertarik Lakukan Studi Bersama

“Jadi begini, kami selaku pabrikan kan memberikan suggestion price atau harga yang direkomendasikan. Karena secara regulasi kan kami tidak boleh melakukan monopoli harga. Jadi harga selalu yang kami sarankan,” ungkap Randy.

“Terkait harga, saya rasa itu terkait suplai dan demand dan itu bukan hanya di industri ini. Jadi ketika demand-nya lebih tinggi dari suplai, maka hal-hal serupa pasti terjadi. Makanya kalau dari kami adalah kami kasih harga yang kami sarankan sesuai yang disampaikan kemarin,” lanjutnya.

Randy menjelaskan, PT SIS selaku produsen tidak bisa menentukan harga pasti untuk dealer-dealer di Indonesia. Bahkan, pihaknya juga tak bisa menghakimi para penjual yang mematok harga terlalu tinggi.

Baca Juga :

Gubernur Ansar Dorong SDM Lokal Andil di Industri Migas

“Kami tentunya ingin memberikan harga yang terbaik dan value for money di setiap orang kan pasti berbeda. Tapi sekali lagi, itu yang terjadi dan kami akan mencoba kalau ada masukan lain yang bisa kami improve, akan kami lakukan. Namun pada dasarnya, berdasarkan regulasi sekarang, yang kami terapkan begitu: harga yang kami sarankan,” kata dia./(fryn)

Editor : Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *