Lintaskepri.com, Batam – Kabar mengejutkan datang dari industri kosmetik global. The Body Shop, perusahaan kosmetik ternama asal Inggris, mengumumkan kebangkrutan anak perusahaannya di Amerika Serikat (AS) dan menutup seluruh tokonya di sana.
Di Kanada, 33 dari 105 toko The Body Shop juga akan ditutup, dan penjualan online dihentikan. Melansir berbagai sumber, perusahaan ini resmi menutup gerainya pada 1 Maret 2024 lalu.
“Inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir telah merugikan retail tradisional, terutama retail seperti The Body Shop yang sebagian besar beroperasi di luar mal dan ditujukan untuk kelas menengah,” tulis laporan CNN, dikutip Selasa (12/3/2024).
Masa depan The Body Shop masih belum jelas. Perusahaan perlu melakukan transformasi besar-besaran untuk beradaptasi dengan perubahan pola belanja konsumen dan mengatasi dampak inflasi.
Kebangkrutan The Body Shop di AS dan penutupan tokonya di Kanada menjadi pelajaran berharga bagi industri kosmetik dan ritel secara keseluruhan.
Perusahaan perlu beradaptasi dengan perubahan zaman dan mengembangkan strategi yang tepat untuk bertahan di era digital.
The Body Shop International plc, atau lebih dikenal dengan The Body Shop, merupakan raksasa kosmetik dengan jangkauan global.
Didirikan oleh Dame Anita Roddick di Littlehampton, Sussex Barat, Inggris, perusahaan ini telah berkembang pesat dan memiliki sekitar 2.400 toko di 61 negara.
Fakta Menarik tentang The Body Shop
Perusahaan franchise kosmetika kedua terbesar di dunia: Menurut O Boticario, perusahaan Brazil, The Body Shop menempati posisi kedua dalam daftar franchise kosmetika terbesar di dunia.
Produk-produk herbal: The Body Shop terkenal dengan produk-produknya yang menggunakan bahan-bahan herbal, seperti Body Butter, Peppermint Foot Lotion, dan Hemp.
Komitmen terhadap etika dan keberlanjutan: The Body Shop memiliki komitmen yang kuat terhadap etika dan keberlanjutan. Perusahaan ini menentang pengujian produk pada hewan dan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.(*/Brm)
Editor: Brm