Tanjungpinang, LintasKepri.com – Ramah dan murah senyum, Politisi Golkar ini tak asing bagi warga Tanjungpinang. Ade Angga namanya.
Namanya melejit dan karir politiknya pun bersinar sejak terjun ke dunia politik. Ade Angga adalah Wakil Ketua I DPRD Kota Tanjungpinang periode 2014-2019. Ia juga menjabat Ketua DPD II Golkar Tanjungpinang dalam 2 periode terakhir ini.
Bang Ade, begitulah panggilan akrabnya. Dua jabatan diatas diraih oleh Ade Angga di usia yang terbilang muda.
“Saya dipercaya memimpin Partai Golkar Tanjungpinang pada usia 28 tahun sejak 2010 hingga sekarang,” ujar Bang Ade, Jumat (15/3), di Rumah Dinas Pimpinan DPRD Tanjungpinang yang baru sehari ditempatinya.
Pada Pemilu 2014 rakyat memberikan amanah kepada Ade Angga untuk menjadi wakil rakyat di DPRD Tanjungpinang. Di pesta demokrasi itu, perolehan suara Golkar berada di urutan kedua, dan Bang Ade pun diutus partai menjabat Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang.
Ade Angga lahir di Tanjungpinang pada 05 Oktober 1981. Setelah lulus SMA, dia melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi di Universitas Riau, Pekanbaru, Provinsi Riau.
Ade Angga menyelesaikan kuliahnya dengan baik dan tepat waktu hingga mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP). Tak berhenti disitu, kemudian ia melanjutkan studi S2 di Universitas Internasional Batam, Provinsi Kepri.
“Saat ini saya sedang melanjutkan pendidikan S3 di Universitas Padjajaran, Bandung,” tutur Bang Ade.
Masa jabatan Ade Angga sebagai Anggota DPRD Tanjungpinang akan berakhir di tahun ini. Ia kembali mencalonkan diri sebagai legislator Tanjungpinang di Pemilu 2019 ini.
Bang Ade menjadi Calon Legislatif (Caleg) DPRD Tanjungpinang dari Partai Golkar dengan nomor urut 1, yang akan bertarung di Dapil yang sama ketika di Pemilu 2014 yaitu Dapil Barat – Kota.
Lantas apa resep dibalik kesuksesan itu? Bang Ade menjawabnya,” resep sih nggak ada ya. Tapi saya fokuskan diri saja, dengan meminta restu dan kekuatan dari Allah SWT, serta banyak belajar dan terus belajar untuk lebih memahami apa itu, dunia politik,”.
Ade Angga menambahkan, ilmu pengetahuan yang diperolehnya selama dibangku kuliah juga menjadi modal utama untuk bisa lebih cepat mempelajari ilmu politik.
Selain itu, pengalaman selama berpartai (Golkar) juga bimbingan para senior, selalu ia tempatkan sebagai pedoman untuk dapat berinteraksi dengan banyak pihak.
Menurutnya, sebagai seorang politisi harus banyak berbuat untuk kepentingan orang ramai dan jangan pernah berpikir bosan atau jenuh terhadap pengaduan atau keluhan yang diungkapkan warga.
Banyak berkomunikasi dengan warga, kemudian mendapatkan banyak masukan terhadap persoalan-persoalan yang membelunggu masyarakat, lalu dituntut berpikir untuk sebuah solusi yang tepat.
“Untuk menjadi seorang politisi apalagi punya niatan sebagai wakil rakyat, harus banyak bekerja untuk kepentingan umum. Seorang politisi juga harus mampu mengesampingkan kepentingan pribadi, karena kewajiban politisi itu apalagi yang duduk di legislatif, ya untuk memperjuangkan hak-hak rakyat yang dikebiri,” paparnya.
(red)