Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Santri telah menjadi bagian penting dalam sejarah Indonesia, khususnya dalam membentuk identitas bangsa di tengah dinamika politik dan sosial.
Peran santri sebagai pilar peradaban kembali mendapat perhatian dalam peringatan Hari Santri Nasional 2024.
Ustadz Rizha Hafiz, calon Wakil Wali Kota Tanjungpinang nomor urut satu, menekankan pentingnya peran santri saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Adzkiya, Km 12, Kota Tanjungpinang, Selasa (22/10/2024).
Dalam sambutannya, Rizha mengingatkan betapa besar kontribusi santri dalam membangun masa depan bangsa, terutama dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.
“Kalian, para santri, adalah harapan peradaban ini. Masa depan Indonesia ada di tangan kalian,” ujar Rizha, ustadz milenial yang menjadi inspirasi generasi muda di Tanjungpinang.
Menurutnya, santri tidak hanya berperan sebagai penjaga nilai-nilai agama, tetapi juga sebagai agen kemajuan bangsa. Ia menepis pandangan negatif yang masih melekat pada santri.
“Stigma bahwa santri tidak memiliki masa depan yang cerah masih ada. Banyak yang menganggap profesi seperti guru ngaji di pesantren kurang dihargai.
Padahal, sejarah telah membuktikan bahwa santri bisa sukses di berbagai bidang,” jelas Rizha.
Rizha juga mencontohkan beberapa tokoh nasional yang berlatar belakang santri, termasuk presiden dan tokoh agama seperti Lukman Hakim Saifuddin, sebagai bukti bahwa santri mampu menjadi pemimpin yang dihormati.
Sebagai sosok yang juga berlatar belakang santri, Rizha mencalonkan diri dalam Pilkada serentak 2024 sebagai langkah untuk menunjukkan kebangkitan generasi santri di kancah politik lokal.
Kehadirannya dalam kontestasi ini merupakan simbol perjuangan santri untuk memperkuat peran mereka dalam menentukan kebijakan daerah.
“Generasi santri tidak hanya diajarkan agama, tetapi juga dipersiapkan untuk menjaga keutuhan NKRI dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa, terutama dalam menghadapi tahun emas Indonesia 2045,” ungkap Rizha.
Ia juga mengingatkan agar santri tidak bersikap apatis terhadap kondisi sosial di sekitar mereka, serta terus menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Santri yang anfa’uhum linnas, yang bermanfaat bagi orang lain, itulah yang kita harapkan. Kalian harus siap menjadi pemimpin bangsa, dengan tetap memegang teguh nilai-nilai agama dan nasionalisme,” tegasnya.
Rizha juga berpesan agar santri tidak terpengaruh oleh narasi negatif yang sering kali muncul di masyarakat.
“Kalian harus melawan narasi negatif tentang santri dengan menunjukkan akhlak yang baik dan prestasi yang gemilang,” kata Rizha yang berpasangan dengan Rahma dalam pencalonannya.
Ke depan, Rizha berharap santri semakin berperan aktif dalam pembangunan bangsa di berbagai sektor, termasuk politik, ekonomi, dan sosial.
Dengan semangat ini, santri di Tanjungpinang dan seluruh Indonesia diajak untuk mempersiapkan diri menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan jiwa keagamaan dan nasionalisme yang kokoh.(*)
Editor: Brm