Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para nelayan.
Hingga saat ini, sebanyak 31.556 nelayan di Kepri telah terlindungi oleh program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengungkapkan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi para pahlawan laut yang setiap hari berhadapan dengan risiko tinggi di tengah lautan.
“Laut Kepri sangat luas dan penuh tantangan. Dengan adanya perlindungan ini, para nelayan dan keluarga mereka bisa merasa lebih tenang,” ujar Ansar.
Rincian Penerima Manfaat:
Kabupaten Bintan: 4.435 nelayan
Kabupaten Karimun: 5.535 nelayan
Kabupaten Lingga: 9.775 nelayan
Kepulauan Anambas: 4.339 nelayan
Natuna: 4.187 nelayan
Kota Batam: 2.082 nelayan
Kota Tanjungpinang: 1.203 nelayan
Apabila seorang nelayan mengalami kecelakaan kerja atau meninggal dunia, keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan santunan yang cukup besar.
Santunan kematian mencapai Rp70 juta, ditambah lagi dengan biaya pendidikan untuk dua orang anak hingga selesai S1. Bahkan, jika meninggal di luar kecelakaan kerja, keluarga juga akan mendapatkan santunan sebesar Rp42 juta dengan fasilitas pendidikan yang sama.
Tidak berhenti pada nelayan, Pemprov Kepri juga tengah menyusun program serupa untuk melindungi para petani. Saat ini, data sebanyak 25.000 petani telah dikumpulkan dengan alokasi anggaran sekitar Rp13 miliar.
Ke depannya, program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak lagi pekerja sektor informal seperti buruh pelabuhan, supir truk, dan tukang ojek.
“Kita ingin semua warga Kepri mendapatkan perlindungan yang layak,” tegas Ansar.(*)
Editor: Brm
