Lintaskepri.com, Batam – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Arifah Choiri Fauzi melakukan kunjungan kerja di DP3AP2KB Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (24/4/2025) bertempat di Kota Batam.
Kunjungan tersebut berkaitan dengan isu krusial tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang ada di wilayah perbatasan.
Dalam kunjungannya, Menteri PPA bersama jajaran dinas melakukan dialog khusus membahas maraknya perdagangan orang yang melibatkan korban perempuan dan anak.
“Kami turut prihatin dengan apa yang terjadi pada perempuan dan tentunya anak-anak kita, ini tidak boleh terus berlarut, harus di tindak dan di cegah agar tidak ada lagi korban korban lainnya,” ucapnya saat berdialog bersama stakeholder.
Selain itu dia juga menyoroti perlunya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah, penguatan layanan satu pintu, serta pengembangan rumah aman dan pusat layanan trauma healing yang lebih inklusif.
“Tentunya ini harus memerlukan kerja kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan setiap korban TPPO mendapatkan haknya atas perlindungan, keadilan, dan pemulihan yang layak,” ungkapnya.
“Penanganan TPPO harus menyentuh akar masalah mulai dari pencegahan berbasis masyarakat, peningkatan literasi hukum, hingga pelibatan aktif tokoh adat, tokoh agama, dan media,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas DP3AP2KB Kepri, Arif Fadillah menambahkan dari kasus yang melibatkan modus perekrutan tenaga kerja ilegal hingga minimnya fasilitas layanan pemulihan bagi para korban sangat jelas terjadi dilapangan.
“Oleh karena itu, kita sudah sampaikan ke ibu menteri, semoga ada tindak lanjut secepatnya agar permasalahn mengenai TPPO ini bisa di selesaikan sampai ke akarnya,” tambahnya.(*)
