Hukum  

Menko Polhukam Apresiasi Penggagalan Penyelundupan 2 Ton Sabu di Kepri, Nilai Kerugian Capai Rp5 Triliun

Lintaskepricom
Menko Polhukam Apresiasi Penggagalan Penyelundupan 2 Ton Sabu di Kepri, Nilai Kerugian Capai Rp5 Triliun. Foto: Kemenkopolhukam.

Lintaskepri.com, Batam – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan memberikan apresiasi tinggi kepada tim gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea Cukai, TNI Angkatan Laut, dan Polri atas keberhasilan mereka menggagalkan upaya penyelundupan narkotika skala besar di wilayah perairan Kepulauan Riau.

Keberhasilan ini dinilai sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun generasi muda Indonesia yang tangguh, unggul, dan bebas dari narkoba.

Dalam konferensi pers yang digelar Senin (26/5/2025) di Dermaga Bea Cukai Tanjung Uncang, Batam, diungkap bahwa tim gabungan menggagalkan penyelundupan hampir 2 ton sabu-sabu yang dibawa oleh kapal asing MT Sea Dragon Tarawa pada Rabu (21/5/2025).

Kapal tersebut mengangkut 40 dus besar berisi sabu, dengan total nilai barang bukti diperkirakan mencapai Rp5 triliun.

Dalam operasi tersebut, enam Anak Buah Kapal (ABK) berhasil diamankan, dua orang di antaranya merupakan warga negara Thailand, sementara empat lainnya adalah WNI.

“Ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam perang melawan narkoba yang merusak masa depan bangsa,” tegas Menko Polhukam melalui amanat yang dibacakan Sesmenko Polhukam Letjen TNI Mochammad Hasan.

Menurut Menko Polhukam, sabu yang digagalkan ini berpotensi menyelamatkan 10 hingga 20 juta jiwa dari ancaman penyalahgunaan narkoba.

Ia menegaskan bahwa pemberantasan narkotika bukan sekadar penegakan hukum, tapi misi kemanusiaan yang menyangkut masa depan bangsa.

“Setiap butir narkoba yang dimusnahkan adalah satu langkah menyelamatkan ribuan jiwa dari kehancuran,” katanya.

Menko Polhukam menekankan bahwa pemberantasan narkoba tidak bisa hanya menjadi tugas aparat semata, tetapi membutuhkan keterlibatan seluruh elemen bangsa, pemerintah, media, lembaga pendidikan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat itu sendiri.

“Narkoba adalah ancaman serius terhadap stabilitas sosial, ekonomi, bahkan keamanan nasional. Semua pihak harus bersatu melawannya,” imbuhnya.

Operasi ini disebut sebagai bentuk nyata dari implementasi Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam aspek ketahanan sosial dan perlindungan generasi penerus.

Menutup pernyataannya, Menko Polhukam mengajak semua lapisan masyarakat untuk terus aktif dalam upaya pencegahan, pelaporan, dan edukasi terkait bahaya narkoba.

“Bersama, kita bisa menciptakan Indonesia yang bersih dari narkoba dan aman bagi masa depan anak bangsa,” pungkasnya.(*)

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini