Kepri Percepat Pemerataan Listrik, Wagub: Semua Wilayah Jadi Prioritas

Lintaskepricom
Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, tiba di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF), Tanjungpinang, pada Jumat (21/2), setelah resmi dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Foto: Pemprov Kepri.

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, menegaskan bahwa seluruh wilayah Kepri tanpa kecuali menjadi prioritas dalam percepatan pemerataan listrik.

Pernyataan ini ia sampaikan dalam program Dialog Tanjungpinang Pagi RRI bertema “Kepri Terang, Percepat Pemerataan Listrik di Kepri”, yang digelar pada Rabu (19/3).

Dialog ini turut menghadirkan Kepala Dinas ESDM Kepri, Muhammad Darwin, dan Asisten Manajer Perencanaan PLN UP3 Tanjungpinang, Muhamad Taufik, dengan Apriyani sebagai moderator.

Wagub Nyanyang mengapresiasi langkah PLN dalam mendukung program Kepri Terang, termasuk melalui penyambungan listrik dengan berbagai skema, seperti transmisi kabel bawah laut, tower crossing, hingga pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Ia menegaskan bahwa kerja sama antara Pemprov Kepri dan PLN harus terus berlanjut demi pemerataan listrik di seluruh pelosok Kepri.

“Harapan kami, dengan Kepri Terang, listrik dapat menjangkau seluruh aspek kehidupan masyarakat, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan,” ujar Nyanyang.

Kepala Dinas ESDM Kepri, Muhammad Darwin, menyebut bahwa dalam kurun waktu 2021–2024, rasio elektrifikasi Kepri meningkat dari 93,72% menjadi 98,19%.

Selain itu, jumlah pulau berpenghuni yang teraliri listrik melonjak dari 96 menjadi 155 pulau.

“Pada periode pertama kepemimpinan Pak Ansar, program Kepri Terang sejalan dengan program Indonesia Terang. Kini, di periode kedua, kami menargetkan swasembada energi sebagai bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo,” jelas Darwin.

Ia juga menyoroti peningkatan layanan listrik di beberapa wilayah, dari hanya 14 jam menjadi 24 jam per hari.

Selain itu, jumlah subsistem PLN bertambah dari 23 menjadi 37, didukung oleh intervensi PLTD, tower crossing, dan kabel laut.

Sejalan dengan transisi energi, Pemprov Kepri mulai beralih ke energi bersih dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal untuk pulau-pulau yang belum berlistrik.

Pada 2023, enam pulau telah mendapatkan PLTS Komunal, sementara 10 pulau lainnya memperoleh solar home system.

“Saat ini masih ada 38 pulau berpenghuni yang belum teraliri listrik. Karena jumlah penduduknya kecil, rata-rata di bawah 50 KK, penggunaan genset kurang efektif. Oleh karena itu, kami intervensi dengan PLTS solar home system, di mana setiap rumah mendapatkan satu unit pembangkit PLTS,” terang Darwin.

Selain itu, sejak 2021 hingga 2024, Pemprov Kepri telah melakukan penyambungan listrik gratis ke 12.764 rumah, dengan anggaran berkisar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta per rumah.

Tahun ini, program listrik desa akan menjangkau 10 lokasi baru, dengan dua di antaranya menggunakan kabel laut dan tower crossing, sementara delapan lainnya melalui PLTS Komunal.

Asisten Manajer Perencanaan PLN UP3 Tanjungpinang, Muhamad Taufik, menambahkan bahwa dari 419 desa di Kepulauan Riau, 99,7% telah berlistrik. Satu-satunya desa yang belum teraliri listrik adalah Desa Lalang di Kabupaten Lingga.

“Capaian ini merupakan hasil kerja sama erat antara PLN dan Pemprov Kepri,” ujar Taufik.(*)

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini