Kepri Gencarkan Upaya Tekan Inflasi, Ini Dia Strategi Jitu Ansar

Lintaskepricom
Kepri Gencarkan Upaya Tekan Inflasi, Ini Dia Strategi Jitu Ansar
Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Pemprov Kepri kini gencar melakukan upaya menekan inflasi. Foto: Dok Pemprov Kepri.

Lintaskepri.com, Batam – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melakukan berbagai langkah strategis untuk menekan laju inflasi, baik di sektor pertanian maupun perdagangan.

Gubernur Ansar menegaskan komitmennya untuk memastikan harga bahan pokok stabil di pasaran. Hal ini dilakukan dengan pemantauan dan pengawasan harga secara rutin oleh Pemprov Kepri.

“Kami (Pemprov Kepri) tentu harus memastikan agar pelaku usaha perdagangan tidak menaikkan harga secara tidak wajar. Kita tentu tidak menginginkan adanya penimbunan barang oleh spekulan,” terang Ansar di Tanjungpinang, Sabtu (23/03/2024).

Ansar menyatakan masyarakat dan pelaku usaha kini dapat dengan mudah memantau harga bahan pokok. Pemprov Kepri menyediakan aplikasi Sistem Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah (SKPD) yang memuat informasi harga pokok harian.

“Harga bahan pokok harian berdasarkan hasil pengawasan yang kemudian  diunggah secara berkala melalui website. Ini agar harga bahan pokok harian dapat terkendali,” terangnya.

Pemprov Kepri tak hanya bekerja sendiri. Business matching dengan pelaku usaha dan distributor, komunikasi antar daerah, dan koordinasi dengan pemangku kepentingan menjadi kunci untuk menekan inflasi.

Bersama Badan Pangan Nasional (BAPANAS), Pemprov Kepri menghadirkan Cold Storage Komoditi Cabai dengan kapasitas 7,5 Ton dengan masa simpan bahan pangan hingga 3 bulan.

Upaya penyediaan bahan pangan di Provinsi Kepri disebut Ansar juga terus digiatkan.

Upaya dimaksud di antaranya dengan memberikan bantuan pertanian berupa traktor, bibit pupuk, sarana tranportasi, penyediaan lahan pertanian dan MoU bersama Kabupaten/Kota terkait Swasembada pertanian dan program pemaksimalan keuang desa untuk pertanian.

“Program-program kolaborasi oleh TPID Provinsi Kepri sampai saat ini menjadi acuan yang terus dievaluasi terhadap program yang akan dilaksanakan kedepannnya. Sehingga inflasi dapat tetap stabil sesuai dengan harapan,” pungkas Gubernur Ansar.

Yang tak kalah penting, dalam rangka menekan inflasi pertanian dan pangan, Pemprov Kepri rutin menggelar pasar murah dan gerakan pangan murah.

Di tahun 2023, Pemprov Kepri bersama TPID setidaknya 63 kali menggelar pasar murah.

Pasar murah dilaksanakan sebanyak 36 kali di Kota Batam, 12 kali di Kota Tanjunginang, 1 kali di Kabupaten Natuna, 2 kali di Kabupaten Lingga, serta masing-masing 4 kali di Kabupaten Bintan, Karimun dan Kepulauan Anambas.

Sedangkan gerakan pangan murah dilaksanakan sebanyak 44 kali di tahun 2023 lalu. Sebanyak 7 kali di tingkat Provinsi Kepri, 4 kali di Kota Tanjungpinang, 24 kali di Kabupaten Bintan, masing-masing 2 kali di Kota Batam, Kabupaten Karimun dan Kepulauan Anambas, serta 3 kali di Kabupaten Natuna.

Di tahun 2023, Pemprov Kepri telah meluncurkan Gerakan Nasional Inflasi Pangan (GNIP).

“Kita juga telah melakukan penjajakan kerjasama antar daerah (KAD) intra Kepri,” tambah Gubernur Ansar.

KAD Intra Kepri dilaksanakan antara Karimun dan Tanjungpinang, serta derha lain di Indonesia. Yakni dengan Lombok, Bukit Tinggi, Kediri, Blitar, dan Lampung.

“KAD ini dilaksanakan untuk memperoleh pasukan cabai merah dan telur ayamras dengan melibatkan distributor dan petani di Kepri,” pungkas Gubernur Ansar.

Pemerintah Kepri juga disebut Ansar berupaya meningkatkan peran dalam meningkatkan pengembangan UMKM. Salah satunya adalah dengan menyediakan pinjaman bagi UMKM bunga nol persen yang besaran pinjaman maksimal sebesar Rp40 juta.(*/Brm)

Editor: Brm

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini