Tanjungpinang, LintasKepri.com – Puluhan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) menyampaikan keluh kesah saat 8 orang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanjungpinang Daerah Pemilihan I (Dapil I) melakukan reses di Aula Bulang Linggi Kota Tanjungpinang, Kamis (14/3).
Delapan orang dewan yang hadir tersebut yakni dari Komisi I Hendy Amerta, Simon Awantoko, Hendry Delvi, dan M. Kurniawan.
Dari Komisi II Rosiani dan Maiyanti. Sedangkan dari Komisi III ada Ginta Asmara, dan Kendy Agustin.
Sedangkan dari Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang diwakilkan oleh Kasi Pendidikan Taman Kanak-Kanak (PTK) dan Pendidikan Non Formal (PNF).
Dalam reses tersebut, guru PAUD merasa tersisihkan dan kurang diperhatikan oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Pendidikan.
“Jujur saja kami guru-guru PAUD merasa tersisihkan, kami mengajar anak lebih kecil dari usia anak TK namun perhatian terhadap kami tidak ada oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan,” kata salah seorang guru PAUD, Tri Handayani.
Gaji yang didapat guru ini pun bersumber dari pembayaran oleh orang tua murid. Bahkan ada yang bergaji kurang layak per bulannya.
“Gaji yang kami dapatkan adalah dari iuran atau pembayaran oleh orang tua murid, sangat miris sekali yang kami alami ini,” katanya.
Tri menilai pihak Dinas Pendidikan memandang sebelah mata guru PAUD. Kata dia insentif pun tidak didapat.
“Perlu bapak-bapak dewan tahu bahwa kami ada yang mendapat upah Rp50 ribu sebulan dan untuk insentif juga tidak semuanya dapat, saya sendiri tidak pernah merasakan insentif,” ungkapnya.
Para guru PAUD bersyukur adanya reses yang dilakukan dewan selaku wakil rakyat. Reses dinilai menjadi penghubung dalam menyampaikan aspirasi.
Salah seorang guru TK, Yety, meminta formasi CPNS untuk guru TK agar dibuka di Tanjungpinang. Guru ASN TK di Tanjungpinang katanya baru 36 orang.
Ditempat yang sama, Simon Awantoko dari Komisi I menuturkan, reses berfungsi untuk mendengarkan dan mendapatkan masukan dari guru-guru PAUD maupun TK.
Hal senada disampaikan oleh Rosiani Anggota DPRD Kota Tanjungpinang dari Komisi II. Kata dia apa yang telah disampaikan ditampung dalam reses.
“Sampaikan saja apa yang menjadi keluh kesah ibu-ibu, kita akan membantu dan memperjuangkannya,” tegas Rosiani.
Sementara itu, Hendy Amerta Anggota DPRD Kota Tanjungpinang Komisi I mengungkapkan, tahun ini insentif untuk para guru PAUD sekitar Rp300 ribu per bulan.
“Seluruh guru PAUD akan mendapatkan insentif tahun ini, namun jangan melihat besarnya, setidaknya ini dapat sedikit membantu,” tegasnya.
Menurut Hendry Delvi Anggota DPRD Tanjungpinang Komisi I, terkait penerimaan CPNS untuk formasi guru TK akan diusahakan dan menjadi PR bagi dewan.
Ia menegaskan pemerintah harus memperhatikan guru yang telah berjasa.
“Saya tau guru adalah orang yang berjasa bagi anak-anak kita,” katanya.
(Iskandar)