Gubernur Ansar Bahas Potensi Kepri di Hadapan Pimpinan DPD RI

Lintaskepricom
Gubernur Ansar Bahas Potensi Kepri di Hadapan Pimpinan DPD RI. Foto: Pemprov Kepri.

Lintaskepri.com, Tanjungpinang — Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menjamu Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Sultan Bachtiar Najamudin, dalam sebuah jamuan makan malam yang berlangsung hangat di Gedung Daerah, Tanjungpinang, pada Minggu malam (8/6/2025).

Hadir mendampingi Gubernur Ansar, Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kepri.

Sementara dari jajaran DPD RI, turut hadir Wakil Ketua Tamsil Linrung dan Anggota DPD asal Kepri, Dharma Setiawan.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Ansar memaparkan potensi besar yang dimiliki Kepri sebagai provinsi kepulauan strategis.

Ia menjelaskan bahwa 96% wilayah Kepri terdiri dari lautan dan hanya 4% berupa daratan, mencakup total 2.408 pulau, di mana 394 di antaranya berpenghuni—termasuk 22 pulau yang berada di wilayah perbatasan.

“Provinsi Kepulauan Riau ini kami sebut sebagai Permata Biru Ekonomi di Gerbang Utara Indonesia. Letaknya yang berada di jalur internasional Selat Malaka dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I menjadikannya sangat vital. Setiap tahun, 80 ribu kapal dan 70 juta kontainer melintasi kawasan ini. Ini adalah peluang besar yang terus kami kelola secara optimal,” tegas Gubernur Ansar.

Lebih lanjut, Ansar menjelaskan sejumlah sektor unggulan yang menjadi fokus pengembangan di Kepri adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti Galang Batang, Nongsa Digital Park, Batam Aero Technic, Tanjung Sauh, KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam, hingga KEK Pulau Nipa menunjukkan perkembangan pesat.

Kondisi ini didukung pula oleh Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas di Batam, Bintan, dan Karimun.

Selanjutnya, Kepri juga menduduki posisi ketiga secara nasional dalam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara setelah Jakarta dan Bali. Hingga April 2025, tercatat 535.317 kunjungan—naik 11,47% secara kumulatif.

Di sektor perikanan, produksi perikanan budidaya mencapai 27.436 ton, sementara potensi tangkapan laut diperkirakan mencapai 1,3 juta ton per tahun.

Komoditas unggulan meliputi cumi-cumi, ikan demersal, ikan pelagis, kepiting, lobster, rajungan, dan udang.

Kepri juga mencatat sejumlah capaian dalam indikator pembangunan, seperti pertumbuhan ekonomi 5,02% pada 2024, naik menjadi 5,16% di Triwulan I 2025 (tertinggi ketiga di Sumatera).

Inflasi yang terkendali di angka 1,73% (Mei 2025, Year-on-Year) serta turun ke angka 4,78% di tahun 2024—terendah di Sumatera dan keempat nasional.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat meningkat menjadi 79,89 poin, tertinggi di Sumatera dan ketiga secara nasional setelah DKI Jakarta dan Yogyakarta.

“Alhamdulillah, dengan letak strategis dan pembangunan berkelanjutan, Kepri terus menunjukkan kemajuan nyata di berbagai sektor,” ujar Ansar.

Menanggapi paparan tersebut, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin memberikan apresiasi atas sambutan hangat Pemerintah Provinsi Kepri.

Ia menyebut Kepri sebagai “pintu emas” Indonesia karena peran strategisnya dalam geopolitik dan geoekonomi nasional.

“Kepri bukan hanya penting bagi Sumatera, tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan, terutama dalam perdagangan internasional dan pertahanan maritim,” tegas Sultan Bachtiar.

DPD RI, lanjutnya, siap mendukung penuh kebijakan dan regulasi yang dibutuhkan Kepri untuk mempercepat pembangunan, terutama menyangkut karakteristik wilayah kepulauan yang membutuhkan pendekatan khusus.

“Kami akan terus mengawal aspirasi dari Kepri agar mendapat porsi yang adil dalam kebijakan nasional, terutama dalam hal infrastruktur, konektivitas, dan layanan publik,” pungkasnya.(*)

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini