Ekonomi Kepri 2025 Tumbuh Stabil, Kredit Perbankan Melonjak Dua Kali Lipat

Lintaskepricom
Ekonomi Kepri 2025 Tumbuh Stabil, Kredit Perbankan Melonjak Dua Kali Lipat. Foto: Ilustrasi Pixabay.

Lintaskepri.com, Batam – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Riau, Ronny Widijarto, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kepri sepanjang 2025 menunjukkan fondasi makro yang kuat.

“Pertumbuhan ekonomi Kepri tetap tinggi, sementara inflasi berhasil dijaga stabil di bawah 3 persen. Kombinasi ini jarang terjadi di tengah tekanan ekonomi global,” ujar Ronny saat membuka Kepri Economic Forum 2025 di Hotel Grand Mercure, Batam Center, Selasa (4/11/2025).

Menurut data BI, pertumbuhan kredit perbankan di Kepri meningkat signifikan hingga 20,6 persen, dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 10 persen.

Lonjakan ini didorong oleh peningkatan kredit korporasi sebesar 26,3 persen, menandakan pulihnya aktivitas industri dan investasi di daerah.

Meski demikian, Ronny menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan pemerataan.

“Pertumbuhan tinggi saja tidak cukup. Kita ingin pertumbuhan yang inklusif, manfaatnya dirasakan semua lapisan masyarakat, dari industri besar hingga UMKM dan rumah tangga,” ujarnya.

Struktur ekonomi Kepri masih ditopang oleh sektor industri pengolahan, perdagangan, dan ekspor.

Namun, BI mendorong peningkatan kontribusi konsumsi rumah tangga dan investasi domestik sebagai sumber pertumbuhan yang lebih stabil.

Dalam konteks blue economy, Ronny menyoroti posisi strategis Kepri sebagai wilayah yang berpotensi menjadi model pengembangan ekonomi maritim berkelanjutan di Indonesia.

“Dengan potensi laut yang besar, Kepri bisa menjadi pionir ekonomi biru yang menumbuhkan ekonomi, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir,” katanya.

Sebelumnya, Plh Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara, menegaskan komitmen Gubernur Ansar Ahmad untuk menjadikan Kepri sebagai “permata biru di gerbang nusantara”.

Visi ini selaras dengan RPJMN, di mana kolaborasi lintas sektor menjadi kunci pertumbuhan yang makmur dan merata.

Forum ini juga dihadiri perwakilan pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, dan lembaga keuangan.

Diskusi fokus pada strategi meningkatkan daya saing daerah, investasi berkelanjutan, diversifikasi ekspor, dan inovasi sektor keuangan.

Beberapa narasumber yang hadir antara lain: Prof. Arief Anshory Yusuf (Guru Besar FEB Unpad), Plt Dirjen PDSPKP KKP Machmud, serta Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede.(*)

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini