Dugaan Keterlambatan Penanganan Medis, Balita di Tanjungpinang Meninggal Dunia

Lintaskepricom
Dugaan Keterlambatan Penanganan Medis, Balita di Tanjungpinang Meninggal Dunia. Foto: Ilustrasi Pexels.

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Seorang balita berusia 4 tahun, Febry Ayunindi, warga Kampung Bugis, meninggal dunia di RSUP Raja Ahmad Tabib (RAT) Tanjungpinang.

Kejadian ini diduga akibat keterlambatan penanganan medis dan rujukan yang dikeluarkan Puskesmas Kampung Bugis.

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam, menyampaikan duka mendalam atas kejadian tragis ini.

“Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya ananda Febry. Kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,” ujar Rustam, Rabu (5/3).

Kronologi Penanganan Pasien

Febry pertama kali dibawa ke Puskesmas Kampung Bugis dengan keluhan diare, muntah, dan demam 37,5 derajat.

Dalam pemeriksaan awal, kondisi pasien masih sadar penuh. Pihak puskesmas memberikan oralit dan obat penurun panas dengan saran agar pasien kembali diperiksa jika kondisinya memburuk.

Sekitar pukul 14.00, orang tua Febry kembali membawa anaknya ke puskesmas karena kondisinya semakin lemah.

Petugas langsung mengarahkan ke IGD dan menemukan adanya penurunan kesadaran serta kejang. Penanganan medis segera dilakukan dengan pemberian oksigen, obat kejang, dan obat demam.

Namun, kondisi pasien terus memburuk. Pihak puskesmas mencoba menghubungi RSUD Tanjungpinang pada pukul 14.38, tetapi beberapa kali panggilan telepon tidak berhasil tersambung.

Setelah berhasil menghubungi RSUD sekitar pukul 15.20, pasien dirujuk ke RSUD Raja Ahmad Tabib (RAT) karena RSUD Tanjungpinang tidak memiliki CPAP atau alat bantu napas yang dibutuhkan.

Namun, empat kali panggilan ke RSUD RAT mulai pukul 15.31 tidak mendapat respons. Baru pada pukul 15.56 pihak rumah sakit menjawab dan meminta puskesmas mengirimkan informasi kondisi pasien.

Hingga pukul 16.33, puskesmas masih terus memberikan penanganan karena belum ada tanggapan dari RSUP RAT.

Merasa khawatir, petugas kembali menghubungi RSUD Tanjungpinang pada pukul 17.01, tetapi tetap disarankan merujuk pasien ke RSUP RAT.

Baru pada pukul 17.24, pihak RSUP RAT memberikan jawaban bahwa mereka masih menunggu tanggapan dokter spesialis.

Pukul 17.37, RSUP RAT mengirim pesan ke puskesmas menanyakan kondisi kesadaran pasien dan meminta video pasien. Sayangnya, setelah melalui serangkaian keterlambatan, Febry akhirnya meninggal dunia.

Rustam menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap prosedur rujukan dan koordinasi antar fasilitas kesehatan.

“Kami tidak ingin mencari siapa yang harus disalahkan, tetapi memastikan kejadian ini tidak terulang. Puskesmas Kampung Bugis telah melakukan tindakan sesuai SOP, termasuk rekaman komunikasi dengan rumah sakit,” kata Rustam.(*)

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini