Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Kepulauan Riau terus mendorong pemenuhan hak perempuan dan anak korban tindak kekerasan sebagai warga negara.
Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah melalui program kemandirian dan pelatihan yang rutin dijalankan.
Program ini menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam memberdayakan perempuan dan anak sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Kami berharap program ini dapat melatih mental para korban agar menjadi perempuan yang mandiri, berdaya saing, dan kreatif di lingkungan masyarakat,” ujar Plt. Sekretaris DP3AP2KB, Fifiyanti.
Fifiyanti menjelaskan, peserta yang mengikuti program ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu, seperti perempuan kepala keluarga, ibu rumah tangga yang tidak bekerja, korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), serta perempuan korban kekerasan.
“Kami memberikan pelatihan, ilmu, serta alat bantu untuk mendukung usaha mereka, seperti mesin jahit dan peralatan memasak,” tambahnya.
Sepanjang tahun 2024, DP3AP2KB telah membina dan melatih sebanyak 1.340 peserta. Setelah mengikuti pelatihan, para peserta akan kembali ke masyarakat untuk mengaplikasikan keterampilan yang telah mereka peroleh.
“Mereka bisa mulai berjualan atau mengembangkan usaha sesuai dengan keterampilan yang telah didapatkan selama pelatihan,” tutup Fifiyanti.(Mfz)
