Lintaskepri.com, Bukittinggi – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menghadiri Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2025 di Balairung Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi, Selasa (29/4/2025).
Forum strategis ini diikuti oleh 24 pemerintah kota se-Sumatera dan turut dihadiri tokoh nasional seperti Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto.
Wali Kota Amsakar hadir bersama jajaran Pemko Batam, antara lain Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdako Batam Yusfa Hendri, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Indra Praja, Kepala Bagian Kerja Sama Jhon Hendri, serta Sekretaris Bappelitbang Tuti Damayanti.
Dalam forum tersebut, Amsakar menegaskan pentingnya kolaborasi antardaerah sebagai kekuatan pembangunan nasional.
Ia menyebut Muskomwil I APEKSI sebagai ruang strategis untuk menyatukan visi, memperkuat kerja sama, dan bertukar gagasan.
“Forum ini bukan hanya tempat bersilaturahmi, tapi juga memperkuat sinergi dan menyusun langkah konkret dalam pembangunan daerah. Kami dari Batam siap aktif berkontribusi,” ujar Amsakar.
Muskomwil I juga menjadi agenda konsolidasi menuju Munas APEKSI yang akan digelar di Surabaya pada Mei 2025.
Para kepala daerah membahas isu-isu strategis seperti tata kelola pemerintahan, pengembangan ekonomi daerah, hingga kontribusi terhadap agenda nasional.
Amsakar turut menghadiri peresmian Jalan H. Usmar Ismail, tokoh perfilman nasional asal Bukittinggi.
Ia menyebut momen tersebut sebagai simbol penghargaan atas kontribusi budaya dan sejarah dalam pembangunan kota.
Rangkaian kegiatan Muskomwil dilanjutkan dengan malam keakraban di kawasan perbukitan Bukittinggi dan berlanjut keesokan harinya dengan pembukaan City Expo, Pawai Budaya, pertunjukan seni, olahraga bersama, dan penanaman pohon sebagai wujud kepedulian lingkungan.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya dalam sambutannya menekankan pentingnya sinkronisasi antara program nasional dan daerah. Ia mengutip buku Paradoks Indonesia karya Presiden Prabowo Subianto sebagai acuan dalam memperkuat sektor riil, hilirisasi SDA, dan efisiensi fiskal.
“Diperlukan keberanian keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah. Pembangunan harus dilandasi komitmen, perencanaan matang, dan reformasi birokrasi,” tegas Bima.
Muskomwil ditutup dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama antarkota di Regional Wilayah I, menandai komitmen bersama untuk membangun Indonesia dari daerah.(*)