Lintaskepri.com, Bintan – Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kepulauan Riau (Kepri) sukses menyelenggarakan Panen Bersama Perbenihan Padi Terstandar di lahan Kelompok Tani Poyotomo Makmur, Desa Sri Bintan, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, Kamis (19/12/2024).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi BSIP Kepulauan Riau dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (DKPPKH) Provinsi Kepulauan Riau, DKPP Kabupaten Bintan, serta Kelompok Tani Poyotomo Makmur.
Luas lahan yang dipanen mencapai 1,5 hektare, dengan varietas padi Inpari IR Nutri Zinc, yang dikenal adaptif terhadap lahan suboptimal dan kaya kandungan zinc. Target hasil panen berupa benih bersertifikat kelas benih pokok (SS) mencapai 3 ton.
Acara dibuka oleh Kepala BSIP Kepulauan Riau, Ahmad Tohir Harahap yang menyampaikan apresiasi atas sinergi seluruh pihak dalam mendukung program swasembada pangan pemerintah.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap hasil panen dapat mendukung ketahanan pangan di Kepulauan Riau dan menjadi langkah awal untuk swasembada benih di daerah lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Ronny Kartika, mewakili Bupati Bintan, juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor.
“Kami berharap hasil ini menjadi momentum untuk keberlanjutan pertanian yang lebih baik, meningkatkan ketahanan pangan, dan kesejahteraan petani,” katanya.
Kepala DKPPKH Provinsi Kepulauan Riau, Rika Azmi, mengungkapkan bahwa pemerintah mendukung optimalisasi lahan sawah hingga 150 hektare pada 2025, sebagai bagian dari upaya mencapai swasembada pangan.
“Kami optimis, dengan kerjasama yang solid, panen ini mampu memenuhi kebutuhan benih bersertifikat di tahun mendatang,” ungkapnya.
Menurut hasil ubinan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bintan, produktivitas panen mencapai 5,465 ton per hektare, sesuai standar SNI 8969:2021 dan SNI 6233:2015.
Panen simbolis dilakukan bersama para tamu undangan dan petani setempat, menandai harapan baru untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kepulauan Riau.
Hasil panen diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi kontribusi penting bagi ketahanan pangan nasional.(*)
Editor: Brm