Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyampaikan proyeksi defisit APBD Kepri tahun 2025 hampir sebesar Rp683 miliar dalam rapat paripurna bersama DPRD Kepri, Senin (22/7/2024).
Defisit ini disebabkan oleh selisih antara proyeksi pendapatan daerah Rp3,580 triliun dengan rencana belanja daerah Rp4,263 triliun.
“Kami harap ini nantinya bisa dicarikan solusi bersama lah,” kata Ansar.
Penurunan transfer dana dari pemerintah pusat menjadi salah satu faktor utama defisit ini. Transfer dana yang biasanya di atas Rp700 miliar, kini hanya mencapai Rp286 miliar.
Ansar mengajak DPRD untuk mencari solusi bersama dalam mengatasi defisit ini. Salah satu solusi yang diusulkan adalah dengan melakukan penundaan beberapa proyek yang telah disusun dalam APBD murni.
“Atau bisa juga, dengan mengurangi biaya operasional OPD, kita semua siap membahas ini, untuk kita cari solusinya,” jelas Ansar.
Selain itu, Pemprov Kepri juga akan mengoptimalkan pendapatan daerah dari sektor pajak dan retribusi. Peningkatan disiplin ASN dalam pengelolaan keuangan daerah juga menjadi salah satu fokus utama.
Upaya-upaya ini diharapkan dapat membantu menutupi kekurangan anggaran dan meminimalisir defisit APBD 2025. (Mfz)
Editor: Ism