Ansar Ahmad: Pembangunan Kepri Harus Berbasis Pemerataan dan Manfaat Semua Daerah

Lintaskepricom
Ansar Ahmad: Pembangunan Kepri Harus Berbasis Pemerataan dan Manfaat Semua Daerah
Calon Gubernur Kepri nomor urut 1, Ansar Ahmad. Foto: Tim Media Sayang.

Lintaskepri.com, Batam – Calon Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) nomor urut 1, Ansar Ahmad, menegaskan bahwa pembangunan di provinsi ini harus mengedepankan prinsip pemerataan dan manfaat yang berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikannya dalam kampanye dialogis yang berlangsung di Kavling Flamboyan, Sagulung, Batam, Sabtu (26/10/2024) siang.

Menurut Ansar, pembangunan oleh Pemprov Kepri tidak boleh terpusat pada satu wilayah, melainkan harus tersebar di seluruh kabupaten dan kota agar manfaatnya dapat dirasakan oleh semua masyarakat di berbagai daerah.

“Kami selalu mempertimbangkan dampak jangka panjang dan berkesinambungan dari setiap proyek pembangunan. Sebisa mungkin, pembangunan juga memberikan efek positif bagi sektor-sektor lain,” ujar Ansar.

Ansar mencontohkan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) atau Gedung Workshop yang dibangun di Tanjungbalai Karimun.

Ia menekankan bahwa pemilihan lokasi ini didasarkan pada potensi Karimun yang terus berkembang sebagai kawasan industri dan investasi strategis.

“Generasi muda di Karimun harus dipersiapkan sejak dini agar siap mengisi posisi-posisi pekerjaan yang berkualitas,” jelas Ansar.

“Saya sudah dua periode menjabat sebagai Bupati Bintan, tetapi memilih untuk tidak membangun BLK di Bintan. Kami justru memilih Karimun, karena pembangunan BLK lebih relevan untuk wilayah tersebut,” jelasnya lagi.

Selain BLK, Ansar juga menyebutkan pembangunan infrastruktur pendukung lainnya, termasuk perluasan landasan pacu Bandara Raja Haji Abdullah.

Menurutnya, proyek perpanjangan landasan ini direncanakan bertambah 200 meter tahun depan, sehingga bisa didarati pesawat besar seperti Boeing 737. Hal ini akan mempermudah akses investor ke Karimun tanpa harus melalui jalur laut.

“Kendala transportasi selama ini menjadi hambatan utama bagi perkembangan investasi di Karimun. Banyak investor enggan datang karena harus menggunakan jalur laut, yang membutuhkan waktu lebih lama,” tutup Ansar Ahmad.(*)

Editor: Brm

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *