Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Calon Gubernur Kepulauan Riau nomor urut 1, Ansar Ahmad, memaparkan berbagai capaian pembangunan di bidang kesehatan dan sektor lainnya selama periode pertamanya memimpin, dalam kampanye dialogis yang digelar di dua lokasi di Tanjungpinang, Rabu (16/10/2024).
Dalam sambutannya, Ansar menekankan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, melainkan mencakup banyak aspek penting lainnya, seperti ekonomi, pendidikan, pelayanan publik, kesehatan, penyediaan lapangan kerja, infrastruktur dasar, hingga ketersediaan pangan dan energi.
“Pembangunan infrastruktur memang penting, tapi tentu tidak bisa hanya mengutamakan pembangunan fisik dan mengabaikan sektor lain,” ujar Ansar di hadapan warga yang hadir.
Ansar juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berusaha melaksanakan pembangunan yang merata di seluruh wilayah, tidak hanya berfokus pada satu kota atau kabupaten.
“Saya bisa saja menjadikan Kota Tanjungpinang lebih megah, tapi bagaimana dengan kabupaten dan kota lainnya? Dengan anggaran yang terbatas, kami berupaya melakukan pembangunan yang merata dan adil di seluruh Kepulauan Riau,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ansar menjelaskan bahwa pembangunan haruslah memenuhi kebutuhan masyarakat secara langsung, bukan hanya proyek yang terlihat besar namun tidak dirasakan oleh banyak orang.
“Salah satu contohnya, kami lebih memilih membangun rumah singgah di Jakarta dan Kota Batam untuk keperluan masyarakat daripada membangun fasilitas mewah untuk pejabat,” jelasnya.
Dalam bidang kesehatan, Ansar menyoroti peningkatan layanan di RSUP Raja Ahmad Tabib (RAT) Tanjungpinang.
Warga kini tidak perlu mengantre lama berkat sistem informasi pendaftaran yang telah diterapkan. Selain itu, rumah sakit ini juga telah melayani operasi besar, seperti operasi bedah jantung terbuka dan operasi neurointervensi, sehingga pasien tidak perlu lagi berobat ke luar provinsi.
Ansar juga menyampaikan capaian di sektor lain, seperti peningkatan layanan transportasi untuk mempermudah akses antar wilayah, pemberian SPP gratis, pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk nelayan, peningkatan layanan listrik, dan pelatihan keterampilan bagi generasi muda melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
Selain itu, penempatan dai di wilayah hinterland menjadi bagian dari program untuk meningkatkan kualitas mental dan spiritual masyarakat.
“Jadi, saya tegaskan lagi bahwa pembangunan tidak hanya soal fisik yang megah, tetapi bagaimana masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya,” tutup Ansar.(*)
Editor: Brm
