Lintaskepri.com, Batam – Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad dan Li Claudia Candra (ASLI), menyampaikan pidato politik perdana mereka di hadapan ribuan pendukung yang memadati Sport Hall Temenggung Abdul Jamal, Batam, pada Minggu (18/8/2024).
Pidato ini disampaikan setelah mereka menerima deklarasi dukungan dari 12 partai politik yang mengusung mereka dalam Pilkada Batam 2024.
Amsakar Ahmad, yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Batam selama dua periode, tampil penuh semangat di atas panggung.
Dalam pidatonya, Amsakar menegaskan bahwa akronim ASLI bukan sekadar singkatan dari nama mereka, tetapi juga simbol dari pasangan yang saling melengkapi dan berkomitmen membawa Batam menuju kemajuan yang lebih besar.
Politis Partai NasDem ini menekankan bahwa dukungan dari 41 kursi DPRD Batam merupakan kekuatan besar yang akan mendorong mereka untuk mewujudkan visi Batam yang lebih maju.
“Bayangkan, kekuatan besar ini ada di belakang kami untuk menjadikan Batam maju. Paslon ASLI ingin menatap ke depan dengan mengisi pembangunan di segala bidang,” tegas Amsakar.
Dalam pidatonya, Amsakar juga memaparkan beberapa program prioritas yang akan menjadi fokus mereka, di antaranya penyediaan air bersih, penanganan banjir, penyediaan jaminan kesehatan, pendidikan, pengembangan sumber daya manusia hingga stabilitas harga bahan pokok.
Sementara itu, Li Claudia Candra, bakal calon Wakil Wali Kota Batam, memulai pidatonya dengan kutipan inspiratif dari Martin Luther King Jr. yang menekankan pentingnya karakter dan motivasi dalam membangun persatuan.
Li Claudia juga berbagi pengalaman pribadinya saat berkunjung ke Kampung Bagan Batam, di mana ia mendengarkan langsung keluhan para nelayan yang menyatakan dukungannya.
“Di atas sampan, saya mendengar keluhan dan harapan mereka. Mereka bilang hanya saya yang pernah dan rela menumpang sampan untuk mengunjungi dan mendengar keluh kesah mereka,” ujarnya.
Politisi Partai Gerindra ini juga menyoroti masalah-masalah yang sering dikeluhkan oleh masyarakat Batam, seperti sulitnya akses air bersih, tingginya tarif listrik, minimnya daya tampung sekolah negeri, dan tingginya harga sembako. Ia berkomitmen untuk menjadikan Batam sebagai kota yang maju, berkeadilan, dan sejahtera.
“Kami akan melanjutkan pembangunan untuk masyarakat, bukan untuk kerabat atau sahabat. Siapa bilang intensif perangkat RT/RW akan dihapus? Bila kami memimpin, pasti akan kami tambahkan lebih besar,” jelasnya.
Di akhir pidatonya, Li Claudia menutup dengan bait pantun dan pesan motivasi, menyebut dirinya dan Amsakar sebagai “dua anak pulau” yang bercita-cita membangun dan mensejahterakan masyarakat Kota Batam.(*)
Editor: Brm