Lintaskepri.com, Batam – Selama tiga tahun kepemimpinan Ansar Ahmad dan Marlin Agustina, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berhasil menempatkan 71.182 tenaga kerja di berbagai kabupaten/kota.
Langkah ini dilakukan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepri, dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya generasi muda.
Di tahun pertama periode Ansar-Marlin (2021), sebanyak 26.167 tenaga kerja berhasil ditempatkan.
Pada tahun 2022, jumlah tersebut mencapai 16.362 orang, dan di tahun 2023 meningkat menjadi 16.550.
Hingga Mei 2024, Pemprov Kepri kembali menyalurkan 12.103 tenaga kerja, menjadikan totalnya 71.182.
Angka ini terdiri dari 36.013 tenaga kerja pria dan 35.169 tenaga kerja perempuan, yang tersebar di tujuh kabupaten/kota.
Kota Batam menjadi yang tertinggi dengan 41.916 tenaga kerja, diikuti Bintan (24.603), Tanjungpinang (676), Karimun (1.485), Lingga (2.478), Anambas (20), dan Natuna (4).
Selain penempatan tenaga kerja, Pemprov Kepri juga fokus pada peningkatan kualitas SDM.
Selama tiga tahun, lebih dari 2.000 milenial mendapatkan pelatihan keahlian, yang membuat mereka siap terjun sebagai tenaga kerja profesional.
Salah satu terobosan adalah pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) dan UPT Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLKPP) di kawasan FTZ Sei Bati, Karimun.
Fasilitas ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada putra daerah agar bisa meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing.
“Ini bagian dari strategi kami dalam meningkatkan peluang kerja, khususnya bagi generasi muda,” ujar Ansar saat kampanye dan silaturahmi bersama warga di Tiban Hill, Batam, Sabtu (5/10/2024).
Pemprov Kepri juga telah meluncurkan program Pemasangan Tenaga Kerja Dalam Negeri, yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja lokal.(*)
Editor: Brm