Yusril: Tim Independen Pencari Fakta Penting Ungkap Akar Kerusuhan Agustus

Lintaskepricom
Yusril: Tim Independen Pencari Fakta Penting Ungkap Akar Kerusuhan Agustus. Foto: Antara via info publik.

Lintaskepri.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menilai pembentukan tim independen pencari fakta sangat penting untuk mengungkap akar masalah demonstrasi yang berujung kerusuhan pada akhir Agustus 2025.

Menurut Yusril, tim tersebut nantinya diharapkan bisa menggali informasi lebih dalam daripada yang dilakukan aparat penegak hukum.

Fakta-fakta yang perlu diungkap mencakup penyebab demonstrasi, siapa aktor intelektualnya, sumber pendanaan, penggerak massa, hingga tujuan dan target aksi.

“Hal-hal ini harus diungkap secara jujur dan objektif. Hasilnya bisa membantu negara mengambil langkah hukum lebih jauh, melakukan introspeksi, sekaligus mencegah peristiwa serupa terjadi lagi,” kata Yusril dalam keterangan resmi, Sabtu (13/9/2025).

Meski begitu, ia menegaskan pembentukan tim independen masih berada pada tahap wacana dan usulan. Menurutnya, proses pembentukan butuh waktu, termasuk pembagian tugas tim untuk mengumpulkan bukti.

Yusril menekankan bahwa negara tidak bisa berdiam diri menghadapi tindak kejahatan di lapangan. Karena itu, aparat penegak hukum tetap bekerja menindak para pelaku kerusuhan.

Ia menyebut penindakan cepat kepolisian terhadap para tersangka merupakan bukti negara hadir melindungi rakyat. Para pelaku dituding menunggangi aksi unjuk rasa hingga berujung perusakan, pembakaran, dan penjarahan.

“Pelaku kejahatan yang memanfaatkan situasi demonstrasi harus segera ditangkap dan diadili. Jangan biarkan mereka melarikan diri atau menghilangkan barang bukti,” tegas Yusril.

Ia juga menyebut langkah ini sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan bahwa penegakan hukum tidak boleh menunggu terbentuknya tim investigasi independen.

Sebelumnya, Presiden Prabowo disebut menyetujui usulan kelompok masyarakat sipil, termasuk Gerakan Nurani Bangsa (GNB), untuk membentuk komisi investigasi independen.

Komisi ini akan menyelidiki rangkaian kerusuhan yang terjadi di Jakarta dan beberapa daerah lain pada akhir Agustus 2025.

Unjuk rasa mahasiswa dan masyarakat sipil yang kemudian dikenal dengan sebutan “Prahara Agustus” diwarnai insiden pembakaran, penjarahan, serta menelan sedikitnya 10 korban jiwa.

Salah satunya adalah Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek daring yang meninggal setelah terlindas kendaraan taktis Barracuda milik Brimob Polri di Jakarta.

Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, mewakili GNB, menyampaikan bahwa investigasi independen perlu dilakukan agar unjuk rasa mahasiswa dan masyarakat sipil tidak dicap sebagai penyebab utama kerusuhan.

“Detail format pembentukan komisi akan disampaikan oleh pihak Istana,” ujar Lukman seusai pertemuan dengan Presiden di Istana Kepresidenan, Kamis (11/9/2025).(*)

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini