Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Wakil Rektor III UMRAH Tanjungpinang, Suryadi, membantah soal dugaan korupsi pembangunan Gedung Gurindam Satu Ismeth Abdullah.
Menurutnya, pemanggilan sejumlah pejabat UMRAH oleh penyidik Polresta Tanjungpinang bukanlah tentang pemeriksaan dugaan korupsi.
Melainkan, hanya permintaan penyerahan dokumen terkait pengadaan sarana dan prasaran di dalam gedung.
“Jadi tidak ada pemeriksaan dan dimintai keterangan terkait gedung, kami datang hanya menyerahkan dokumen saja sesuai isi surat yang dilayangkan, habis itu pulang,” ucapnya.
Kendati demikian, ia membernarkan, salah satu pejabat UMRAH telah memenuhi panggilan oleh Satreskrim Polresta Tanjungpinang.
Baca juga: Ada Aroma Korupsi di Pembangunan Gedung Gurindam Ismeth Abdullah UMRAH
Pemanggilan itu ditujukan langsung kepada Rektor UMRAH Agung Dhamar Syakti pertanggal 3 Januari 2025 terkait investigasi pengumpulan barang keterangan dan dokumen.
“Saat itu yang datang mewakili adalah pak Eko sebagai PPK nya,” kata Suryadi.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Organisasi ini menambahkan, proses pembangunan Gedung Gurindam Satu Ismeth Abdullah telah berjalan sesuai perencanaan.
Bahkan, berdasarkan pemeriksaan Inspektorat dan audit BPK juga tidak ditemukan kejanggalan.
“Jadi tidak benar kalau kalau pembangunan gedung tidak melibatkan BPKP dan Kejaksaan, semua sudah jelas, kita menunggu pengawasan lanjutan dari pihak kepolisian,” tambahnya.
Sebagai informasi pembangunan Gedung Satu Gurindam Ismeth Abdullah pada tahun 2023 menelan biaya fantastis sebesar Rp106 miliar meliputi gedung, sarana prasarana, jalan dan optimalisasi area sukan.(Mfz)
Editor: Ism
