Lintaskepri.com, Jakarta – Pemerintah terus mendorong pemerataan akses pendidikan di Indonesia.
Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui program Sekolah Rakyat, yang menjadi terobosan untuk menyediakan fasilitas pendidikan layak bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, hingga semester I 2025, dana sebesar Rp327,1 miliar telah disalurkan untuk pelaksanaan Sekolah Rakyat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Sekolah Rakyat hadir memberikan pendidikan berkualitas dan harapan untuk masa depan Indonesia,” ujar Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadinya, Kamis (7/8/2025).
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), lebih dari 3 juta anak Indonesia tidak bersekolah, mayoritas berasal dari keluarga termiskin (Desil 1-2). Faktor utama yang menyebabkan putus sekolah adalah keterbatasan ekonomi.
Situasi ini menjadi alasan Presiden Prabowo menetapkan Sekolah Rakyat sebagai program prioritas, untuk memastikan anak-anak dari keluarga prasejahtera mendapat kesempatan belajar di fasilitas yang memadai.
Sepanjang tahun 2025, pemerintah mengalokasikan Rp2,14 triliun untuk program ini. Dari target 159 Sekolah Rakyat yang akan beroperasi, 63 sekolah sudah mulai berfungsi sejak 14 Juli 2025, dengan total lebih dari 9.000 siswa yang telah diterima.
Sri Mulyani menegaskan, semangat pemerataan pendidikan melalui Sekolah Rakyat akan terus dilanjutkan pada 2026 sebagai salah satu program prioritas nasional.(*)
