Program Kepri Terang Sukses Jangkau 11.838 Rumah Tangga Pesisir

Avatar
Program Kepri Terang Sukses Jangkau 11.838 Rumah Tangga Pesisir
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad meresmikan pengoperasian jaringan listrik baru-baru ini. program Kepri Terang sukses jangkau 11.838 rumah tangga pesisir. Foto: Dok Diskominfo Kepri.

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Sejak tahun 2021 hingga 2024, Program Kepri Terang sudah menjangkau 11.838 rumah tangga di Provinsi Kepulauan Riau yang mendapat Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) secara gratis.

Melalui program ini, angka rasio elektrifikasi mengalami kenaikan signifikan.

Sampai akhir tahun 2023 rasio elektrifikasi Kepri mencapai 97,99 persen dari sebelumnya 94,5 persen di tahun 2021.

Anggota Tim Percepatan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau, Suyono Saeran menyebut dalam opininya di media massa, dari ribuan rumah tangga yang mendapat BPBL secara gratis, 2.356 BPBL dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), 4.931 BPBL dibiayai dari APBN dan 4.551 BPBL yang dibiayai oleh CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan-perusahaan yang berada di Kepulauan Riau.

“Ansar Ahmad selama 3,5 tahun kepemimpinannya memang menaruh perhatian serius soal penyediaan pembangkit dan jaringan listrik bagi masyarakat desa, pulau dan wilayah di perbatasan,” tulisnya.

Program ini menjadikan beberapa pulau dan desa yang sebelumnya hanya dialiri listrik kurang dari 11 jam bisa menjadi 24 jam.

Beberapa desa dan pulau tersebut diantaranya Tanjung Kumbik yang sebelumnya hanya 14 jam menjadi 24 jam teraliri listrik PLN.

Hal yang sama juga di Desa Mantang, Pulau Pangkil, Pulau Buluh, Pulau Karas, Pulau Dendun dan Pulau Nguan.

“Masyarakat yang tinggal di desa dan pulau-pulau tersebut sudah bisa menikmati listrik selama 24 jam setelah puluhan tahun mereka hanya mampu menikmati listrik tidak lebih dari 14 jam dalam sehari,” jelas Suyono.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengatakan sampai tahun 2025 pihaknya telah memprogramkan untuk listrik desa sebanyak 85.000 pelanggan di 1.092 desa yang ada di Indonesia.

Menurutnya untuk menuntaskan program tersebut tidak mudah, terutama untuk pemasangan jaringan di bawah laut.

Tetapi berkat bantuan dan semangat Gubernur Ansar Ahmad yang menginginkan program Menjahit Pulau yang bersinergi dengan Program Kepri Terang bisa berhasil, akhirnya perijinan dari Kementerian Perhubungan persoalan pemasangan jaringan bawah laut akhirnya bisa didapat.

“Pak Ansar memang luar biasa. Berkat bantuan beliau seluruh perijinan pemasangan kabel bawah laut di Kepri bisa dengan mudah kita dapatkan. Kami atas nama PT PLN (Persero) mengucapkan terima kasih sehingga program Menjahit Pulau di Kepri bisa berhasil dengan baik,” ujar Adi.

Kepala Desa Narekeh, Kabupaten Lingga, Syafarudin mengungkapkan rasa terima kasihnya atas realisasi program Kepri Terang.

Ia menyebut ada 9 rumah tangga di wilayahnya yang telah bantuan penyediaan meteran listrik.

“Mewakili masyarakat Desa Nerekeh, Saya mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad atas bantuan penyediaan meteran listrik untuk warga kami,” ujar Syafarudin.

Data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemprov Kepri, saat ini jumlah pulau yang dihuni masyarakat ada 394 pulau.

Dari jumlah itu 334 pulau sudah teraliri listrik dan 50 pulau belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN.

Sebanyak 50 pulau yang belum teraliri listrik tersebut tersebar di Batam, Karimun, Lingga dan Kabupaten Kepulauan Anambas. Kalau pun sudah teraliri listrik sifatnya hanya swadaya dari masyarakat.(*/Adv)

Editor: Brm

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *