Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol. Hamam Wahyudi, mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan jumlah kasus kriminal selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 di wilayah Kota Tanjungpinang.
“Total ada tujuh kasus yang kami tangani, mulai dari pencurian, penganiayaan, pengancaman, kekerasan terhadap anak, hingga pencurian dengan pemberatan,” ujar Kombes Hamam, Jumat (11/4/2025).
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan Operasi Ketupat tahun lalu yang hanya mencatat enam kasus.
Meski demikian, ia memastikan seluruh kasus tersebut sedang ditangani oleh jajaran Polresta Tanjungpinang dan polsek-polsek setempat.
“Operasi Ketupat sudah berakhir, dan secara umum situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Tanjungpinang tetap dalam kondisi aman dan terkendali,” tegasnya.
Selain kasus kriminal, Polresta Tanjungpinang juga menangani dua kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) selama operasi berlangsung.
Dalam peristiwa tersebut, tidak ada korban jiwa, namun tercatat kerugian materiil sebesar Rp7 juta.
“Beberapa korban hanya mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan medis,” tambah Hamam.
Sementara itu, arus mudik Idulfitri 1446 H di Tanjungpinang juga mengalami lonjakan signifikan.
Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) tercatat melayani lebih dari 10 ribu penumpang, sedangkan Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) melayani lebih dari 144 ribu penumpang.
“Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 23 persen dibandingkan periode mudik tahun lalu,” jelasnya.
Operasi Ketupat 2025 di Tanjungpinang dinyatakan berjalan sukses tanpa gangguan keamanan yang signifikan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh personel gabungan yang telah bekerja keras dalam menjaga keamanan selama periode mudik dan libur lebaran,” tutup Kapolresta.(*)
