Kisah Nenek Rasuna dari Embarkasi Batam, Terharu Bisa Masuk Raudhah hingga Lupa Kakinya Sakit

Lintaskepricom
Kisah Nenek Rasuna dari Embarkasi Batam, Terharu Bisa Masuk Raudhah hingga Lupa Kakinya Sakit
Kisah Nenek Rasuna dari Embarkasi Batam, Terharu Bisa Masuk Raudhah hingga Lupa Kakinya Sakit. Foto: Humas Kemenag.

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Air mata kebahagiaan mengalir di pipi Nenek Rasuna binti Walek bin Abas (73) saat ia menceritakan pengalamannya bisa masuk Raudhah bersama rombongan dari Embarkasi Batam pada 13 Mei 2024.

Nenek Rasuna awalnya tidak yakin bisa masuk Raudhah karena kakinya sakit akibat pengapuran yang membuatnya sulit berjalan jauh.

Namun, rasa syukur dan haru membuncah saat ia mendapatkan bantuan dari petugas untuk masuk Raudhah dengan kursi roda.

“Awalnya saya sedih sekali dan merasa tidak yakin, bisa atau tidak saya ikut rombongan pergi ke Raudhah. Ya Allah, saya rasanya tidak percaya bisa sampai ke Raudhah. Karena kaki saya ini sakit dan sulit untuk berjalan jauh sejak saya mengalami pengapuran tulang. Yang pasti saya sangat bersyukur atas nikmat dari Allah Swt,” ungkapnya, Selasa (14/5/2024).

Ia berterimakasih kepada para petugas yang dengan penuh kesabaran dan kebaikannya membantu mencarikan kursi roda dan mendorongnya masuk Raudhah.

“Masya Allah, baik semuanya, maaf ya nenek bikin repot. Nenek mau kasih uang imbalan buat ucapan terima kasih juga dia tidak mau,” katanya sambil menunjuk Irnawati, salah satu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang mendorongkan kursi rodanya.

Irnawati, yang akrab disapa Irna, menceritakan bahwa saat ia ditugaskan untuk membantu mendorong kursi roda Nenek Rasuna, ia terkejut saat Rasuna tiba-tiba berlari masuk ke Raudhah ketika masih antri.

Ia lupa bahwa kakinya sakit dan saking terharunya ingin segera mengucap salam rindu kepada Rasulullah.

“Sudah saya sampaikan salam dan saya doakan semua anak cucu saya,” ungkap ibu sembilan anak ini.

Rasuna adalah seorang guru ngaji dan petani asal Batam, mendaftar haji bersama suaminya pada tahun 2012 dari hasil panen.

Setelah 12 tahun penantian, ia akhirnya bisa merasakan kebahagiaan dan kelegaan saat bisa masuk kuota jamaah haji 2024.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang penuh dengan keajaiban dan kebahagiaan.

Kegigihan dan keteguhan Nenek Rasuna untuk bisa menjalankan ibadah haji patut menjadi inspirasi bagi kita semua.(*/Bud)

Editor: Ism

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *