Ketua Komisi II DPRD Kepri Minta Pemprov Kepri Bentuk Tim Investasi Daerah

Avatar
Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin. (foto: humas DPRD Kepri untuk lintaskepri.com).

LINTASKEPRI.COM, TANJUNGPINANG – Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin meminta Gubernur Ansar Ahmad segera membentuk Tim Investasi Daerah (TID).Tim diketuai langsung oleh Gubernur dan beranggotakan 14 Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersinggungan dengan investasi.

Hal tersebut dikatakan Wahyu Wahyudin saat rapat dengar pendapat dengan sejumlah OPD di Gedung DPRD Kepri, Pulau Dompak, Kamis, (03/11/2022).

Wahyu mengatakan, Tim Investasi Daerah akan memetakan potensi investasi Kepri dan Kabupaten/Kota berdasarkan kajian atau Investment Project Ready to Offer (IPRO) untuk ditawarkan ke investor lokal maupun luar negeri.Kajian melibatkan konsultan yang rekam jejaknya tidak diragukan lagi dan sudah berpengalaman di bidangnya.

“Hampir semua OPD belum memiliki data potensi investasi, gimana kita mau meyakinkan investor jika datanya saja kita tidak punya,” ungkap Wahyu.

Politisi PKS ini lebih lanjut menilai, selama ini investasi di Kepri belum optimal lantaran seluruh OPD tidak berkoordinasi dengan baik. Dengan bergabung dalam satu wadah, tim akan bekerja optimal dan searah dalam menyusun kajian dan promosi investasi.

“Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPM-PTSP harus berperan sebagai leading sektor dalam pembentukan TID ini karena mereka yang paham soal investasi,” terangnya.

Selain itu, tim ini juga akan menggodok perjanjian kerja sama dengan investor. Investasi harus memprioritaskan warga Kepri sebagai tenaga kerja dan berhak mendapatkan upah dan tunjangan yang layak. Dengan perjanjian kerja sama ini, investasi yang masuk ke Kepri akan selektif dan berpihak kepada kesejahteraan masyarakat.

“Banyak investasi yang masuk ke Kepri, tapi tidak sedikit pula yang mengorbankan kesejahteraan rakyat, ada yang gajinya di bawah UMK, dan ada pula yang tidak mendapatkan jaminan kematian saat kecelakaan kerja,” tanggapnya.

Wahyu  mengaku berkeinginan agar pembangunan di Kepri tidak lagi menggunakan APBD, namun melalui investasi. Ia optimis ini akan tercapai jika investasi yang ditanamkan merupakan investasi padat modal dan padat karya.

“Ini pekerjaan besar, kita mulai dari nol, namun saya optimis ini tercapai jika investasi padat modal dan padat karya,” pungkasnya.

Laporan: Redaksi
Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *