Ketua Komisi II DPRD Kepri Minta Dispar Kepri Fokus Promosikan Wisata Sejarah dan Budaya

Avatar
Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin saat dalam rapat paripurna.
Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin saat dalam rapat paripurna.

LINTASKEPRI.COM, BATAM – Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin meminta Dinas Pariwisata fokus mempromosikan destinasi wisata sejarah dan budaya ke wisatawan.

Wahyu mengatakan, setakat ini, wisata sejarah dan budaya belum tergarap dengan optimal, padahal Kepri merupakan Provinsi yang sarat dengan peninggalan sejarah dan budaya Melayu.

“Kalau kita lihat data BPS, wisatawan yang masuk ke Kepri ini kalau nggak ke Batam ya Bintan dan itu destinasi wisata alam bukan sejarah dan budaya,” kata politisi PKS ini, Kamis (10/11/2022).

Wahyu menuturkan, pengembangan pariwisata sejarah dan budaya Melayu tidak cukup hanya melalui promosi saja, namun perlu pendekatan terintegrasi, komprehensif, dan sistematis.

Pemprov Kepri bersama DPRD perlu menyusun sebuah Perda khusus pengembangan pariwisata sejarah dan budaya Melayu. Perda akan memuat strategi penguatan dan perluasan eksistensi promosi pariwisata meliputi pengadaan fasilitas, koordinasi, dan sinkronisasi promosi kepada wisatawan lokal dan asing.

Regulasi ini juga akan menguatkan fungsi dan keberadaan promosi pariwisata melalui VITO (Visitor Indonesian Tourism Officer).

“Perlu ada Perda khusus agar destinasi wisata sejarah dan budaya Melayu juga menjadi prioritas,” tuturnya.

Politisi PKS itu meminta Pemprov Kepri tidak khawatir lantaran pengembangan wisata sejarah dan budaya tidak mengurangi perhatian pemerintah terhadap destinasi wisata lainnya.

Wahyu menerangkan, pengembangan wisata sejarah dan budaya justru akan menimbulkan efek bergulir (multiplier effect).

Melalui wisata sejarah dan budaya, generasi milenial akan semakin cinta tanah air dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya seniman dan budayawan.

“Anak-anak sekolah harus diajak studytour ke situs-situs sejarah sehingga mereka tahu kalau kita bangsa yang kuat dan tidak minder melihat bangsa lain,” terangnya.

“Seniman dan budayawan harus diberdayakan, setiap situs harus ada pertunjukan, event-event kebudayaan harus sering digelar,” sambungnya.

Wahyu pun mengaku berharap, di tahun mendatang, Perda khusus khusus pengembangan pariwisata sejarah dan budaya Melayu dapat diusulkan dan disahkan.

“Saya sangat berharap Perda ini bisa kita sahkan di tahun mendatang demi kelestarian sejarah dan kebudayaan kita, kalau bukan kita lantas siapa lagi yang melestarikannya,” harapnya.

Laporan: Redaksi

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *