Lintaskepri.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor SR.03.01/C/1422/2025 sebagai langkah antisipatif terhadap peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
SE ini ditujukan kepada Dinas Kesehatan, unit pelayanan kesehatan, dan seluruh pemangku kepentingan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan kasus serta wabah penyakit lainnya.
Beberapa varian baru COVID-19 kini menjadi dominan di negara-negara tersebut. Di Thailand, varian XEC dan JN.1 mendominasi, sedangkan di Singapura muncul varian LF.7 dan NB.1.8 yang merupakan turunan dari JN.1. Sementara itu, Hongkong dan Malaysia juga melaporkan dominasi varian JN.1 dan XEC.
Pelaksana tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Murti Utami, menjelaskan bahwa situasi COVID-19 di Indonesia saat ini menunjukkan tren membaik.
Hingga minggu ke-20 tahun 2025, jumlah kasus konfirmasi mingguan turun signifikan, dari 28 kasus pada minggu sebelumnya menjadi hanya tiga kasus.
Positivity rate tercatat di angka rendah, yakni 0,59 persen, dengan varian MB.1.1 sebagai varian dominan.
“Meski demikian, kewaspadaan tetap harus dijaga, terutama mengingat mobilitas internasional yang tinggi dan potensi masuknya varian baru ke Indonesia,” katanya.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menegaskan pentingnya penerapan kembali protokol kesehatan dasar di tengah situasi global yang belum sepenuhnya stabil.
Langkah-langkah yang dianjurkan antara lain mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, menggunakan masker, khususnya saat mengalami batuk atau pilek, segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan.
Kemenkes juga kembali merekomendasikan vaksinasi booster, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid yang belum menerima dosis tambahan.
“Masyarakat tidak perlu panik, tapi kewaspadaan tetap penting. Kami terus melakukan deteksi dini, pelaporan, dan koordinasi lintas sektor untuk memastikan situasi di Indonesia tetap terkendali,” ujar Aji.(*)