Natuna, LintasKepri.com – Adanya isu mengenai tidak ditanggungnya obat-obatan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bagi para pasien yang berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Natuna, membuat sejumlah wakil rakyat yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna merasa gusar.
Pasalnya, kabar tersebut bertolak belakang dengan apa yang sampaikan oleh pihak BPJS Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saat bertemu kepada pihak DPRD Natuna beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut disampaikan, bahwa sesuai dengan aturan Menteri Kesehatan, seluruh obat yang dikeluarkan oleh pasien ditanggung oleh BPJS Kesehatan, tanpa terkecuali.
Isu tersebut membuat Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Arismunandar, berniat untuk mendengar langsung keluhan tersebut kepada sejumlah pasien, yang sedang menjalani pengobatan di RSUD Natuna.
Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu, akhirnya mendatangi langsung ke RSUD Natuna, untuk bertanya langsung kepada pasien yang sedang dirawat. Kunjungan Kerja tersebut dilaksanakannya pada Jum’at (25/10/2019) siang.
“Kita melakukan peninjauan langsung ke RSUD Natuna dan menanyakan langsung kepada pasien terkait ketersediaan obat-obatan yang selama ini diisukan, ada beberapa obat yang tidak ditanggung oleh pihak BPJS Kesehatan,” ujar Wan Aris, seperti dilansir dari natindonews.com, edisi Jum’at 25 Oktober 2019.
Kata Wan Aris, kegiatan itu merupakan tindak lanjut atas pertemuan pihak Komisi I DPRD Natuna, dengan pihak RSUD Natuna dan BPJS Kesehatan beberapa waktu lalu.
“Kita mengapresiasi pihak BPJS Kesehatan, bahwa mereka akan membayar seluruh obat yang dibutuhkan pasien hingga sembuh. Ternyata permasalahan yang ada sekarang kurangnya ketersediaan obat di RSUD Natuna,” terang pemuda asal Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur tersebut.
Saat ini, sambung Wan Aris, pihaknya telah mengetahui duduk permasalahannya. Bahwasannya memang pihak RSUD Natuna mengalami kendala pada pengiriman obat-obatan, yang berasal dari luar daerah Natuna. Untuk itu Komisi I meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, supaya mencari solusi atas adanya kendala yang sedang dihadapi.
“Kita menegaskan kepada RSUD dan Dinas Kesehatan Natuna, untuk menyediakan seluruh obat yang dibutuhkan. Dan tidak ada lagi resep obat yang dibeli di luar. Kasian masyarakat kita,” tegas Wan Aris.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Natuna I, yang meliputi Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Timur Laut, Bunguran Tengah dan Bunguran Selatan itu berharap, agar masyarakat Natuna kedepan tidak lagi membeli obat-obatan dari luar RSUD, yang membutuhkan biaya tambahan.
“Kalau masih ada masyarakat yang disuruh menebus obat dari luar, segera laporkan kepada kami di Komisi I,” tandas Wan Aris. (Red)