Natuna, LintasKepri.com – Kabupaten Natuna memang memiliki banyak sekali tempat-tempat indah, yang sangat berpotensi untuk dikelola dan dikembangkan menjadi tujuan wisata alam baru. Dari mulai laut, pantai, pulau, batu, sungai, hutan hingga bukit atau gunung, yang mampu memanjakan mata bagi para pengunjungnya.
Usai wisata Bukit Kapur yang ada di Desa Ceruk Kecamatan Bunguran Timur Laut, yang sempat “Ngehits” beberapa bulan terakhir, kini giliran Gunung Gundul yang terletak di Desa Harapan Jaya (SP 1) Kecamatan Bunguran Tengah, yang mencatatkan namanya dideretan destinasi wisata unggulan yang dimiliki oleh daerah yang berada ditengah negara Asean tersebut.
Meski belum sepopuler dengan wisata Pantai Tanjung, Batu Kasah, Alief Stone Park, Air Terjun Ceruk, Pantai Sisi, Bukit Kapur atau Pulau Setanau, namun keindahan alam yang dimiliki oleh Gunung Gundul tidak kalah menariknya dari beberapa wisata alam Natuna lainnya.
Diatas puncak Gunung yang ditumbuhi oleh berbagai macam tanaman bonsai seperti temau dan mentigi itu, sudah dibangun beberapa gazebo dan ayunan, untuk spot selfie dan foto-foto bagi para pengunjung.
Dodi Kurniawan (23), pemuda asli Desa Harapan Jaya itu mengaku, Gunung Gundul baru mulai dibersihkan dan dikelola secara gotong royong sekitar 2 bulan terakhir.
“Kami pemuda Harapan Jaya setiap hari minggu gotong royong untuk membersihkan dan membangun sarana di Gunung Gundul. Seperti buat jalan, tangga, ayunan dan pondok disekitar Gunung Gundul,” ungkap Dodi saat ditemui di lokasi wisata Gunung Gundul, Ahad (18/02/2018) petang.
Dodi mengaku, ia bersama para pemuda lainnya bekerja secara gotong royong, tanpa mendapat upah sepeserpun. Hal ini dilakukannya, demi untuk membangun dan memajukan Desanya, terutama dari sektor pariwisata.
“Nggak ada upahnya, kami bekerja suka rela. Cuma dapat bantuan dana dari Desa Harapan Jaya sedikit, hanya untuk konsumsi kami saat bekerja,” terang Dodi.
Dodi bersama warga Harapan Jaya berharap, Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna melalui Instansi terkait, bisa membantu mengalokasikan anggaran untuk membangun sarana umum di sekitar wisata Gunung Gundul. Salah satunya akses jalan masuk, yang saat ini masih cukup susah untuk dilalui oleh kendaraan bermotor.
Terpisah Ana Asmara (26), salah seorang pengunjung asal Kota Ranai itu mengaku, wisata alam Gunung Gundul sangat indah, serta mampu memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi para pengunjungnya.
“Nyaman sih, udaranya sangat sejuk. Tapi jalannya masih sangat sempit, kalau ramai pengunjung pasti tidak muat,” ujarnya.
Dari pusat Kota Ranai, Gunung Gundul dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Dengan waktu tempuh sekitar 25 menit.
Informasi yang berhasil dihimpun dari masyarakat setempat, nama Gunung Gundul sendiri diambil saat peristiwa kebakaran hutan sekitar tahun 1983 silam. Yang membuat Gunung tersebut menjadi gundul, lantaran tumbuhan disekitarnya hangus terbakar.
Sebelumnya, Gunung Gundul juga sudah sering digunakan untuk kegiatan perkemahan bagi anak-anak Pramuka.
Laporan : Erwin Prasetio