JAKARTA, Lintaskepri.com – Dalam mencegah isu narasi perpecahan dan pembatalan Pemilu pada 2024 yang berkembang di masyarakat.
Pentolan Mantan aktivis 98 berkumpul membuat gerakan yang bernama ‘”PRAKARSA Aktivis Pro Persatuan dan Kemajuan” serta membuat selebaran surat terbuka umum bertempat di DPP Persaudaraan 98, Jakarta (19/1/2024).
Isi surat selebaran tersebut berjudul “Mencegah Upaya Mendiskreditkan dan Menggagalkan Pilpres 2024 dengan Pemaksaan Narasi, Seperti Narasi Dinasti, Pelanggaran HAM, Pemakzulan, Pilpres Pasti Curang dan Lain Lain.
Didalam beberapa penggalan surat tersebut juga tertulis bahwasanya ada oknum yang memprovokasi Pemilu 2024 dengan mengatakan pelaksanaan pemilu hari ini telah dicurangi, tetapi oknum tersebut masuk kedalam sistem peserta pemilu tersebut.
“Oleh karena itu kami menyerukan elemen kebangsaan dapat mengukuhkan kembali persatuan nasional, mengikuti semua mekanisme sesuai dengan proses aturan hukum yang berlaku Jakarta, 19 Januari 2024,” Isi penggalan surat tersebut yang dikutip Lintaskepri.com.
Berikut Nama Aktivis 98 yang membuat Surat selebaran tersebut
1. Budiman Sudjatmiko (mantan Ketum PRD)
2. Haris Rusly Moti (aktivis gerakan mahasiswa 98 Yogyakarta)
3. Eli Salomo Sinaga (aktivis gerakan mahasiswa 98 Jakarta)
4. Wahab Talaohu (aktivis gerakan mahasiswa 98 Jakarta)
5. Agus Jabo Priyono (aktivis mahasiswa 90 Solo)
6. Rachlan Nasidik (aktivis LSM)
7. Wignyo Prasetyo (aktivis mahasiswa 90 Jakarta)
8. Sangap Surbakti (aktivis mahasiswa 98 Jakarta)
9. Salamuddin Daeng (aktivis LSM)
10. Mangapul Silalahi (aktivis mahasiswa 98 Jakarta)
11. Sulaiman Haikal (aktivis mahasiswa 98 Jakarta)
12. Panel Barus (aktivis mahasiswa Jakarta)
13. Bungas T. Fernando (aktivis mahasiswa 98 Jakarta)
14. Hendarsam Marantoko (aktivis dan praktisi hukum)
15. David Herson (aktivis generasi milenial dan gen z)
16. Andi Arief (aktivis gerakan mahasiswa 90)
17. Urai Zulhendri (aktivis mahasiswa Jakarta)
18. Gigih Guntoro (aktivis gerakan mahasiswa 98 Jawa Timur)
19. Rahman Toha (mantan Presiden mahasiswa UGM, mantan Ketum KAMMI)
20. Fernando Rorimpandey (aktivis gerakan mahasiswa 98 Jakarta)
21. Ricky Tamba (aktivis gerakan mahasiswa 98 Lampung)
22. George Edwin Sugiarto (alumni HMI)
23. Jhohannes Marbun (aktivis mahasiswa Yogyakarta)
24. Kun Nuracahadijat (aktivis gerakan mahasiswa 98 UI Jakarta).
Penulis: Muhammad Faiz