Lintaskepri.com, Bintan – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Bintan memberikan dampak serius pada sektor ekonomi dan aktivitas sosial masyarakat. Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan menetapkan status Tanggap Darurat bencana, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Bupati Bintan Nomor 98/I/2025 tertanggal 13 Januari 2025.
Bupati Bintan, Roby Kurniawan, menyampaikan penetapan status ini bertujuan mempercepat proses penanggulangan dan pemulihan pasca bencana. Langkah ini mencakup penyediaan kebutuhan dasar, seperti sandang dan pangan, serta perbaikan infrastruktur yang terdampak.
“Berdasarkan kesepakatan dan hasil musyawarah, serta indikator yang telah terpenuhi, kami menetapkan status Tanggap Darurat terhitung sejak 13 hingga 26 Januari 2025,” jelas Roby pada Selasa (14/1/2025).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.176 kepala keluarga (KK) terdampak dalam dua kejadian utama, yakni pada 10 dan 12 Januari 2025. Sebagian warga bahkan terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga.
Baca juga: Korban Bencana Banjir Bintan Capai 1.081 Kepala Keluarga
Ratusan Warga Bintan Terdampak Banjir dan Longsor Akibat Cuaca Buruk
Sebagai tindak lanjut, Pemkab Bintan mendirikan Posko Penanganan Tanggap Darurat berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 99/I/2025. Posko ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan selaku Ex Officio Kepala BPBD Bintan.
“Penetapan ini memungkinkan koordinasi yang lebih maksimal antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Pemerintah Pusat,” ujar Roby.
Roby menegaskan pentingnya sinergi antara seluruh pemangku kepentingan, termasuk OPD dan instansi terkait, agar langkah penanganan dapat berjalan efektif dan efisien.
“Kami berharap dengan status ini, seluruh stakeholder dapat bekerja sama untuk memberikan penanganan terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya. (Ink)
Editor: Ism
