Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Tottenham Hotspur kembali memperpanjang tren buruknya setelah kalah 1-2 dari Leicester City di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (26/1/2025) malam WIB, dalam lanjutan Liga Inggris.
Meskipun sempat unggul terlebih dahulu, kelengahan di awal babak kedua menjadi penyebab utama kekalahan ini.
Tottenham mengawali laga dengan dominasi penuh. Peluang demi peluang tercipta, salah satunya melalui Pape Sarr pada menit ke-12, namun belum menghasilkan gol.
Son Heung-min juga nyaris mencetak gol lewat sepakan terukurnya, tetapi masih mampu diamankan oleh kiper Leicester, Jakub Stolarczyk.
Gol pembuka lahir pada menit ke-33 melalui Richarlison. Umpan akurat Pedro Porro berhasil disambut sundulan Richarlison, membawa Spurs unggul 1-0 hingga jeda.
Namun, Leicester City memberikan respons cepat di awal babak kedua. Gol penyeimbang datang hanya satu menit setelah restart, saat Jamie Vardy menyelesaikan umpan silang Bobby De Cordova-Reid dari jarak dekat.
Empat menit berselang, Leicester membalikkan keadaan menjadi 2-1. Berawal dari kesalahan Pedro Porro, Bilal El Khannouss memanfaatkan peluang dengan melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu dijangkau kiper Spurs.
Tottenham mencoba bangkit. Upaya Dejan Kulusevski pada menit ke-58 hingga penetrasi Pedro Porro di menit ke-66 belum berhasil mengubah skor.
Hingga akhir laga, pasukan Ange Postecoglou gagal menciptakan peluang berarti untuk menyamakan kedudukan.
Kekalahan ini menjadi yang ke-13 bagi Spurs di Liga Inggris musim ini dan memperpanjang rekor buruk mereka menjadi tujuh laga tanpa kemenangan, enam di antaranya berakhir dengan kekalahan. Spurs kini terdampar di posisi ke-15 klasemen sementara dengan 24 poin dari 23 laga.
Sebaliknya, kemenangan ini menjadi angin segar bagi Leicester City. Tambahan tiga poin membuat mereka naik ke posisi 17 dengan 17 poin, menjaga asa untuk keluar dari zona degradasi.
Kinerja Tottenham di bawah Ange Postecoglou semakin disorot. Ketidakmampuan mempertahankan keunggulan dan lemahnya lini pertahanan menjadi sorotan utama.
Dengan hanya berjarak beberapa poin dari zona degradasi, Spurs harus segera melakukan perubahan signifikan jika ingin bangkit dari keterpurukan.(*)
Editor: Brm