Rencana Plt Gubernur Kepri, Isdianto membangun Museum Bahasa di Pulau Penyengat mendapat sambutan antusias Kemendikbud. Apalagi, belum ada Museum Bahasa di Indonesia dan ini menjadi satu-satunya yang nantinya bakal berdiri.
Dalam pertemuan konsultasi yang dihadiri Kepala Barenlitbang Naharuddin, Kadis Kebudayaan Yerri Suparna dan Kadis Kesehatan Tjetjep Yudiana, rencana pembangunan itu mendapat dukungan. Mereka disambut langsung Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud, Fitra Arda.
Fitra mendukung pembangunan museum bahasa, tentu nantinya disesuaikan dengan Pulau Penyengat sebagai Cagar Budaya Nasional. Apalagi belum ada museum bahasa di negeri ini.
Tampak perbincangan intensif antara Kepala Barenlitbang dan Fitra tentang pembangunan museum. Termasuk pengembangan kawasn Cagar Budaya Nasional. Fitra pun bercerita tentang kesuksesan pengemasan kawasan di Pagaruyuang yang memberi manfaat banyak pada masyarakat setempat.
Menurut Nahar, rencana yang disampaikan Isdianto ini langsung direspon dengan gerak cepat OPD terkait di Kepri. Konsultasi ini merupakan bagian dari persiapan pembangunan museum itu cepat teralisasi. Tentu dengan memperhatikan berbagai aspek Penyengat sebagai CBN.
Apalagi, kata Nahar, Raja Ali Haji pun ditetapkan sebagai Pahlawan Bahasa. Museum itu akan semakin memperkuat Penyengat sebagai asal bahasa persatuan.
“Konsultasi ini sebagai langkah awal kita minta dukungan dan rekomendasi dari Kemendikbud untuk membangun Museum Bahasa di Penyengat,” kata Nahar.
Dia juga mengharapkan dukungan masyarakat Kepri agar museum bahasa ini dapat dibangun dan berjalan dengan lancar. Dengan adanya Museum Bahasa ini bisa menjadi referensi bagi semua pihak yang berkaitan dengan asal muasal bahasa Indonesia.
“Juga menjadi kebanggaan rakyat dan masyarakat Kepri,” kata Nahar. (*)