Pemko Koordinasi dengan Pangkalan dan Distributor LPG Bahas HET

Avatar
Pemko Tanjungpinang Koordinasi dengan Pangkalan dan Distributor LPG Bahas HET
Pemko Tanjungpinang Koordinasi dengan Pangkalan dan Distributor LPG Bahas HET
Pemko Tanjungpinang Koordinasi dengan Pangkalan dan Distributor LPG Bahas HET

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Sehubungan akan diumumkannya Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk LPG bersubsidi 3 Kg, Pemerintah Kota Tanjungpinang melakukan pertemuan bersama Forum Komunikasi Pangkalan LPG Kota Tanjungpinang dan perwakilan PT. Hiswana Migas selaku Distributor LPG di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Walikota Tanjungpinang, Jumat (27/12).

Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang Riono selaku pimpinan rapat menyampaikan, pertemuan ini dilakukan untuk saling berkoordinasi antara pemerintah dengan pemilik pangkalan dan distributor.

“HET Gas LPG 3 Kg di Kota Tanjungpinang yang awalnya Rp15.000 akan menjadi Rp 18.000 per 2 Januari 2019 nanti, dan hasil keputusan itu sudah melalui pertimbangan dan peninjauan dilapangan. Pemko tidak berpihak kepada pengusaha LPG, namun kita hanya sebagai penengah saja antara distributor, pemilik pangkalan dan masyarakat,” ujar Riono.

Dari hasil meninjau kondisi dilapangan saat HET Rp15.000, ternyata dijual ke masyarakat rata rata diharga Rp18.000, dan dikwatirkan pangkalan nanti bisa ditindak pihak berwenang/tim saber pungli.

“Maka dari itu secara administrasi, pemerintah menaikkan HET LPG 3 Kg ini menjadi Rp18.000, dan itu artinya sebenarnya tidak ada kenaikan harga LPG 3 Kg karena selama ini masyarakat sudah membeli LPG 3 Kg dengan harga Rp18.000 meskipun HET diharga Rp 15.000. Pemko menaikkan HET ini dengan tujuan agar pemilik pangkalan LPG dapat menjual kepada masyarakat dengan rasa aman tanpa menyalahi aturan serta terhindar dari proses hukum,” tambah Sekda.

Riono mengatakan pada prinsipnya pemerintah tetap melakukan pengawasan terhadap pendistribusian dan penjualan LPG 3 Kg sesuai kesepakatan HET LPG 3 Kg di Kota Tanjungpinang.

“Masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, yang terpenting LPG subsidi ini benar benar tersalurkan ke masyarakat yang tidak mampu atau masyarakat menengah kebawah. Untuk itu mari sama-sama kita benahi sistem ini agar lebih baik lagi dan tidak merugikan pihak manapun, kita coba jalani dan dukung dulu kesepakatan yang sudah diambil oleh pemerintah, jika nanti ditengah jalan ada kendala, akan kita perbaiki kembali sesuai kesepakatan bersama,” tutup Riono.

Adeck Hilmi, Ketua Hiswana Migas Provinsi Kepri menyampaikan apresiasi ke Pemerintah Kota Tanjungpinang karena sudah mendengarkan usulan dari pihaknya, meskipun tidak sesuai yang diminta.

“Awalnya pihak PT. Hiswana Migas menginginkan Harga Eceran Tertinggi Gas LPG 3 Kg dikisaran harga Rp22.000, namun Pemko hanya menyetujui diharga Rp18.000 meskipun demikian kami dari pihak distributor menghargai keputusan dan mendukung kebijakan yang diambil demi kebaikan bersama,” tutup Adek.

Junaidi Iskandar selaku Sekretaris Forum Komunikasi Pangkalan LPG 3 Kg menyampaikan keinginan dari para pemilik pangkalan bahwa agar Pemko dalam setiap penentuan Harga Eceran Tertinggi khususnya LPG 3 Kg untuk dapat melibatkan pihaknya sebagai pemilik pangkalan LPG meskipun tidak ada dalam peraturan.

“Paling tidak pemilik pangkalan bisa dilibatkan agar keputusan bisa adil sesuai kesepakatan bersama. Kami sebagai pemilik pangkalan LPG akan tetap mendukung kebijakan lemerintah jika kesepakan yang diambil tidak merugikan pihak manapun, hari ini saya bersyukur dapat bertemu dengan Sekda selaku pimpinan rapat, paling tidak kami bisa menyampaikan keluhan yang selama ini kami rasakan di pangkalan LPG. Harapan kami agar pemerintah benar-benar bisa memantau harga di setiap pangkalan LPG hingga sampai kepada masyarakat agar tidak melebihi dari HET dan kami siap mendukung kebijakan pemerintah agar semua dapat berjalan lancar,” papar Junaidi.

(hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *