Natuna, LintasKepri.com – Keluarga Besar Paguyuban Jawa Among Mitro Kabupaten Natuna, menggelar Buka Bersama (Bukber). Bertempat di Rumah Makan Gerai, Ranai, pada Selasa (22/05/2018) petang.
Bukber ini disejalankan dengan penyerahan SK kepada para pengurus dan anggota Among Mitro Natuna, untuk masa jabatan 2017-2022. SK ini diserahkan secara langsung oleh Ketua Umum Among Mitro Natuna, Hj. Ngesti Yuni Suprapti, kepada setiap pengurus.
Dalam sambutannya Ngesti menegaskan, bahwa silahturahmi antar warga Jawa di Natuna harus selalu terjalin. Ia juga meminta agar setiap pengurus Among Mitro dapat mencatat setiap warga Jawa yang ada di Natuna, baik warga Jawa yang sudah menetap di Natuna, maupun warga Jawa yang hanya sekedar merantau untuk mencari pekerjaan di Natuna.
Pasalnya kata Ngesti, dengan mencatat seluruh warga Jawa yang ada di Bumi Sakti Rantau Bertuah ini, para pengurus dan anggota Among Mitro dapat mengetahui jumlah saudaranya yang ada di tanah melayu. Serta mereka nantinya bisa diundang dalam berbagai kegiatan yang digelar oleh Among Mitro, tanpa memandang dari mana dan dari organisasi apa.
“Ini adalah tugas kita semua. Kita harus peduli dengan saudara kita yang ada di Natuna. Jadi jangan hanya ditanya, mau gabung dengan Among Mitro apa tidak, tapi semua saudara kita harus kita rangkul. Sehingga nanti kalau kita punya kegiatan, kita bisa mengundang mereka. Jadi mereka bisa ngeroso di wong ke, ngeroso di gandeng lan ngeroso seneng,” ungkap Ngesti.
Ngesti yang juga merupakan Wakil Bupati Natuna itu menyarankan, agar paguyuban Among Mitro selalu dijaga dan harus bisa menjadi contoh bagi organisasi maupun suku lainnya, supaya dapat berbuat untuk orang lain dan daerah yang menjadi tempat mereka mencari penghidupan.
“Kita sebagai masyarakat pendatang, harus selalu merasa bersyukur. Karena kita telah diberikan hak untuk hidup dan diberikan hak untuk mencari nafkah. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Ini lah yang dinamakan hak dan kewajiban orang hidup disuatu wilayah,” tutur Ngesti.
Ia pun juga menekankan, agar warga Jawa sebagai masyarakat pendatang di bumi Melayu, dapat mengembangkan dirinya dengan berkarya dan memiliki kreatifitas. Namun kata Ngesti, karya kita harus bisa memberikan keberkahan bagi golongan lain dan daerah itu sendiri.
“Makanya saya ingin, Motto Among Mitro Satu Untuk Semua. Artinya apa, ide kita dan kreatifitas kita, bisa bermanfaat bagi semuanya. Itulah salah satu bentuk dukungan kita terhadap Daerah dan seluruh masyarakat Natuna. Semoga Kabupaten Natuna bisa menjadi daerah yang mandiri serta dijauhkan dari segala musibah,” ungkap Ngesti, yang langsung diamini oleh seluruh hadirin.
Mantan anggota DPRD Natuna tersebut menambahkan, bahwa saat ini setiap organisasi kemasyarakatan (Ormas) maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM), termasuk Among Mitro, tidak lagi mendapatkan bantuan dana pembinaan dari Pemerintah. Untuk itu ia meminta, agar setiap pengurus dan anggotanya, agar bersedia iuran untuk segala keperluan yang dibutuhkan dalam organisasi.
“Anggaran kita sekarang mandiri, jadi jangan lagi mengharapkan bantuan dana dari Pemerintah. Mari kita sama-sama mendirikan dan memajukan organisasi ini, dengan swadaya antar anggota. Kalau hanya satu orang saja, ya tidak akan mampu. Kita harus memiliki prinsip, bahwa hidup ini tak bisa sendiri. Hidup ini selalu bergantung kepada orang lain. Itu sudah kodrat semua manusia,” tutur Ngesti.
Istri dari mantan Bupati Natuna, Daeng Rusnadi itu menambahkan, bahwa kedepan warga Jawa harus memiliki keterwakilan di lembaga legislative. Agar dapat menyalurkan keinginan atau aspirasi antar warga Jawa yang berdomisili dan menjadi penduduk tetap di Kabupaten Natuna.
Selain para pengurus dan anggota Among Mitro Natuna, kegiatan Buka Bersama tersebut juga dihadiri oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Natuna, AKP Edy Wiyanto dan sejumlah tokoh agama.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan ceramah agama dan sholat magrib berjamaah.
Laporan : Erwin Prasetio