Natuna, LintasKepri.com – Kampung Segeram, Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), adalah salah satu daerah di Indonesia yang masuk dalam kategori wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
Pasalnya, Kampung yang hanya dihuni oleh 29 kepala keluarga (KK) tersebut, memiliki karakteristik wilayah yang terbilang sangat terisolir dan tertinggal.
Betapa tidak, Kampung yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kabupaten Natuna itu, belum memiliki akses transportasi yang layak. Hal itu diperparah dengan minimnya infrastruktur dasar sebagai sarana dan prasarana umum bagi masyarakatnya. Seperti belum adanya listrik, jaringan telekomunikasi, sarana penunjang sektor perekonomian hingga sarana pendidikan dan kesehatan yang dirasa masih belum mencukupi.
Untuk itu Kampung yang setiap tahunnya mengalami penurunan jumlah penduduk tersebut, musti mendapatkan perhatian serius dari semua pihak, terutama bagi Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, saat menutup secara resmi rangkaian kegiatan Bakti Nusantara yang dilaksanakan di Kampung Segeram, pada Rabu (25/09/2019) siang.
Ngesti menyebutkan, Segeram merupakan salah satu diantara daerah di Indonesia, yang harus memperoleh perhatian khusus dari semua lini. Hal ini sebagai upaya untuk mendukung program Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Nawacita ketiga, yaitu membangun Indonesia dari daerah pinggiran.
“Segeram adalah salah satu diantara Daerah di Indonesia yang perlu sentuhan bersama,” tegas Ngesti.
Kata wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Organisasi Nasional Palang Merah Indonesia (PMI) Natuna itu, membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan tanggungjawab bersama. Dengan tidak membedakan berdasarkan suku, ras dan agama.
“Karena kita semua adalah warga negara Indonesia, yang harus mendapatkan perlakuan yang sama. Kita ingin Segeram bisa segera bangkit dari keterpurukannya. Agar masyarakatnya bisa merasakan keadilan melalui pemerataan pembangunan disetiap wilayah. Namun itu semua perlu proses dan membutuhkan waktu,” ungkap Ngesti.
Untuk itu, Ngesti mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Yayasan Tunas Bakti Nusantara, yang telah sudi meluangkan waktu, tenaga dan materil untuk membuat berbagai kegiatan di Kampung Segeram, selama 3 hari. Yang dimulai sejak tanggal 23-25 September 2019.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh relawan dari Yayasan Tunas Bakti Nusantara bersama Pemerintah Daerah Natuna, PMI Natuna, Kwarcab Pramuka Natuna, Organisasi Melayu Raya serta sejumlah lembaga lainnya tersebut, diantaranya adalah Kemah Perdamaian, Donor Darah, Sunat Masal, Pemeriksaan Kesehatan, Pembinaan Tenaga Guru atau Capacity Building Guru, Kelas Parenting, pembukaan Taman Baca Masyarakat serta berbagai kegiatan sosial lainnya.
Politisi Partai Golkar itu berharap, berbagai kegiatan sosial kemanusiaan yang dilaksanakan, dapat bermanfaat bagi masyarakat yang masih mampu bertahan di Kampung Segeram. Lalu juga dapat memberikan motivasi bagi tenaga guru dan kesehatan yang bertugas di Kampung penghasil calok dan belacan tersebut.
Turut mendampingi Wabup Ngesti, Danlanud RSA Ranai, Kolonel (Pnb) Fairlyanto, Danyon Komposit I/GP Letkol (Inf) Rahmat, Kapolres Natuna yang diwakili oleh AKP Puji Wiryawan, Kasatpol PP Dodi Nuryadi, Camat Bunguran Barat Tri Didik Sisworo, Camat Bunguran Utara Izhar, Camat Bunguran Batubi Nur Parta, Lurah Sedanau Muchrizal, serta sejumlah pejabat dilingkungan Pemdakab Natuna.
Laporan : Erwin Prasetio