Tanjungpinang, LintasKepri.com – Modus operasi yang dilakukan oleh para “mafia” penyelundup barang-barang dari negeri tetangga ternyata bermacam-macam.
Salah satu kapal penyelundup barang tanpa manifest KLM Bima Sakti yang ditangkap oleh Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV Tanjungpinang pada Sabtu (28/01) lalu bertepatan dengan perayaan Imlek, mencoba mengelabui petugas dengan cara singgah (transit) ditengah laut.
Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang, Laksma TNI AL S Irawan mengatakan bahwa KLM Bima Sakti berlabuh ditengah laut di perairan Batam.
“Yang bertugas mengangkut barang dari Jurong Singapura melalui Dermaga Pasir Putih itu kapal-kapal kargo kayu, boat pancung. Sementara KLM itu menunggu diperairan Batam,” ungkapnya.
Apabila muatan KLM Bima sakti tersebut penuh, baru kapal bergerak dari Batam menuju Tanjungpinang.
“Kehebatan dan kemampuan Tim WFQR ini mampu memantau pergerakan kapal ini. Aktivitas kapal tersebut telah di intai,” tegas perwira bintang satu ini.
Salah satu muatan KLM Bima Sakti adalah botol kosong Chivas Regal yang jumlahnya sekitar 500 botol.
“Botol-botol kosong ini diduga akan mereka lakukan oplos minumanĀ tersebut di Kota Tanjungpinang,” tuturnya.
(suaib)