
Tanjungpinang, LintasKepri.com – Komandan Kodim (Dandim) 0315/Bintan Letkol Inf TNI Charles P Sagala, menyarankan kepada seluruh tim personil Ekspedisi Gurindam Sakti sebelum berangkat untuk membantu tugas pemerintah mempercepat proses pembangunan di pulau terluar di wilayah Provinsi Kepri usai menggelar apel bersama di halaman Makodim Jalan A Yani Kilometer 6 Kota Tanjungpinang, Jum’at (1/4).
“Pelepasan tim ekspedisi Gurindam Sakti baru pertama kali dilakukan,” katanya.
Charles berharap setiap tahun kegiatan seperti ini tetap dilaksanakan karena tugas Ekspedisi Gurindam Sakti adalah untuk membina dan memberi wawasan kebangsaan di lingkungan kemasyarakatan dan juga membantu mempercepat proses pembangunan di pulau terluar wilayah Kepri seperti Pulau Berhala, Pekajang dan Benan yang berdekatan dengan Provinsi Bangka Belitung.
Adapun jumlah tim ekspedisi tersebut, sebanyak 70 personil gabungan yang diterjunkan diantaranya dari Dinas Kesehatan, Kemenag, Umrah, Marinir, Kodim serta Satpol PP.
“Disaat melaksanakan tugas, personil tersebut nantinya disiapkan selembaran kertas yang harus diisi. Mereka nanti tinggal menceklis data-data daerah mana yang dikenalinya dan mengambil gambarya,” ungkapnya.
Bahkan, Charles menegaskan, jika ada aktifitas dilapangan yang mencurigakan seperti usaha ilegal logging dan aktifitas melanggar hukum, maka segera ditangkap dan dilaporkan.
“Saya perintahkan segera tangkap dan laporkan kepada saya, jika ada ditemukan dilapangan usaha yang mencurigakan, melanggar hukum serta merugikan negara, segera ditangkap. Jangan pikir lelah karena masyarakat, ini merupakan kekuatan kita karena kita berada ditangan rakyat,” tegasnya.
Charles juga berpesan kepada seluruh tim, agar ilmu pengetahuan yang ada pada diri personil yang bersifat positif segera diajarkan kepada masyarakat.
“Seperti Pulau Berhala, Pekajang yang belum pernah tersentuh oleh masyarakat berikanlah ilmu kepada mereka yang bersifat positif. Kemudian jaga sikap dan juga larangan-larangan yang ada disekitar wilayah yang dituju, dan jangan takabur,” pesannya.

Charles menambahkan, selama bertugas di pulau-pulau tersebut untuk tidak macam-macam dengan warga setempat, karena mayoritas masyarakat di pulau tersebut bermata pencaharian nelayan.
“Contoh, jika malam hari, suami dari istri masyarakat setempat disaat melaut, jangan macam-macam dengan istrinya maupun anak-anak mereka,” ucapnya.
Jika ada yang melanggar, sambung Charles, diberikan sanksi tegas sesuai hingga diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Tidak ada pembelaan dari kesatuan kita yang berbuat macam-macam. Satu tahun ini saja sudah tiga orang yang dipecat, jadi sekali lagi saya tegaskan tidak ada ampun untuk yang melanggar aturan tersebut, dan tidak akan dibela. Memangnya kesatuan kita ini murahan mau bela yang salah,” tegas Dandim yang terlihat akrab dengan wartawan. (Aliasar)