Lintaskepri.com, Bintan – PT Japfa merespon keluhan warga terkait hama lalat yang berasal dari peternakan ayam mereka.
Sebagai upaya untuk mengurangi populasi lalat, perusahaan berencana untuk memperpendek siklus panen dari 30 hari menjadi 14 hari.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Unit Produksi PT Ciomas Adisatwa (Japfa), Faisal, Sabtu (6/7//2024).
Menurutnya, selain mengurangi masa siklus panen. pihaknya juga selalu menjalankan standar operasional yang ada.
Baca juga: Wartawan Dihalangi Saat Hendak Meliput RDP di DPRD Bintan
“Kita upayakan dengan mengurangi siklus panen sebelumnya dari 30 hari menjadi 14 hari, dengan harapan populasi lalat dan agas bisa dikurangi,” ungkapnya.
Selain itu, cara lain yang sudah dilakukan oleh perusahaan yakni dengan memasang kelambu di setiap kandang, melakukan fumigasi, disinfektan dan termasuk melakukan fogging.
“Upaya lain yang sudah dahulu kita lakukan yakni mengfooging area kandang, fumigasi serta memasang kelambi disetiap kandang,” tambahnya.
PT Japfa mengakui adanya lalat di sekitar kandang dan pemukiman penduduk. Sebagai kompensasi, perusahaan telah memberikan bantuan kepada warga sekitar.
Baca juga: Ratusan Rumah Warga Kampung Tanjung Kapur Bintan Terganggu Hama Lalat
Namun, saat ini mereka masih menunggu masukan dari warga terkait solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini.
“Ya lalat memang ada, namun kita juga sudah memberikan kompensasi. Saat ini kami masih menunggu juga permintaan warga bagaimana saat ini,” imbuh Faisal.
Sebelumnya diberitakan ratusan warga terkena dampak hama lalat yang berasal dari PT Japfa.
Hal ini banyak merugikan penduduk sekitar, seperti makanan para warga yang banyak diserang oleh lalat.
Untuk itu warga berharap, agar ada solusi untuk memgatasi permasalahan yang setahun belakangan semakin marak terjadi.(Ink)
Editor: Ism